Ilustrasi Pertamina. Dok PHE.jpeg
Achmad Zulfikar Fazli • 3 June 2025 20:21
Jakarta: Upaya PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Sub Holding Upstream PT Pertamina (Persero), yang terus agresif mencari sumber daya migas baru diapresiasi. Pertumbuhan eksplorasi PHE sebesar 37 persen per tahun dalam tiga tahun terakhir, tidak hanya mendukung kemandirian energi di masa mendatang, tapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kepercayaan investasi hulu migas.
”Pertumbuhan eksplorasi itu sangat positif untuk menciptakan kemandirian energi di masa mendatang. Selain itu, peningkatan tersebut juga berdampak langsungnya ke pertumbuhan ekonomi. Investasi sektor pertambangan termasuk migas pun sangat tergantung pada hasil eksplorasi,” ujar peneliti ekonomi Universitas Pasundan, Acuviarta Kartabi, dalam keterangannya, Selasa, 3 Juni 2025.
Acuviarta berharap pertumbuhan kinerja eksplorasi PHE bisa menjadi engine of growth. ”Setidaknya dalam jangka menengah, upaya kita agar pertumbuhan ekonomi terus bergerak, butuh sektor pertambangan termasuk migas yang kuat,” kata Acuviarta.
Acuviarta menyebut sektor hulu migas memegang peran sangat penting. Eksplorasi, misalnya, merupakan tahapan awal dalam produksi migas, yang yang menggambarkan mengenai prospek investasi sekaligus kepercayaan para investor pada tahapan eksploitasi ke depan. Sebab, tidak akan ada investasi di sektor migas jika tidak ada eksplorasi.
”Makanya, upaya di hulu juga sangat positif untuk meningkatkan kepercayaan investasi bidang migas. Peningkatan ekplorasi menunjukkan bahwa BUMN kita tidak berhenti untuk terus mencari titik-titik atau lapangan migas baru yang memang bisa dikembangkan. Saya kira, ini bisa memperbaiki exposure investasi kita di sektor migas. Apalagi, kebutuhan domestik kita akan migas sangat besar mencapai 1,5 juta barel per hari,” ujar dia.
Acuviarta mengakui pelaku usaha tidak bisa berjalan sendiri. Pelaku usaha juga membutuhkan dukungan, antara lain kemudahan regulasi, termasuk perizinan.
Karena itu, lanjut dia, momentum ini harus diikuti dengan dengan dukungan kebijakan yang menyederhanakan birokrasi dan memangkas waktu proses perizinan. Hal ini sesuai dengan seruan Presiden Prabowo Subianto pada pembukaan Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition 2025 belum lama ini.
”Investasi sektor pertambangan termasuk migas sangat tergantung pada hasil eksplorasi dan mudahnya regulasi atau perizinan. Apalagi perizinan migas memang kompleks. Karena itulah sangat penting menyederhanakan regulasi. Termasuk diberikannya sejumlah relaksasi pada perizinan untuk investasi migas yang bisa memutus mata rantai berbelit-belitnya perizinan migas, terutama di daerah,” ujar Acuviarta.
Baca Juga:
Pemerintah Buka Peluang Investasi Migas |