210 Jiwa Warga Tasikmalaya Terdampak Pergerakan Tanah

Tim ahli PVMBG Kementerian ESDM tengah melakukan pemeriksaan di lokasi pergerakan tanah di Dusun Margamulya dan petugas gabungan tengah melakukan evakuasi terhadap warga terdampak. Dokumentasi/ Media Indonesia

210 Jiwa Warga Tasikmalaya Terdampak Pergerakan Tanah

Media Indonesia • 23 February 2025 14:30

Tasikmalaya: Tim ahli Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah melakukan penelitian pergerakan tanah di Dusun Margamulya, Desa Cikondang, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian tersebut dilakukan setelah 82 Kepala Keluarga (KK) atau 50 rumah dengan jumlah 210 jiwa berdampak pergerakan.

Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Aam Muharam, mengatakan intensitas hujan tinggi membuat pergerakan tanah hingga kerusakan rumah bertambah meluas tercatat ada 82 Kepala Keluarga (KK) dari 50 rumah atau 210 jiwa terdampak. Pergerakan tanah yang terjadi menyebabkan 2 kepala keluarga terpaksa mengungsi.

"Tim ahli Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah melakukan pemeriksaan gerakan tanah hingga dilakukan pemetaan. Akan tetapi, intensitas hujan tinggi yang terjadi di Dusun Margamulya, Desa Cikondang, retakan pada tanah semakin berkembang dan membesar," katanya, Minggu, 23 Februari 2025.
 

Baca: Cilacap Dilanda Longsor
 
Dia mengatakan pergerakan tanah di Dusun Margamulya menyebabkan kerusakan dan diprediksi jumlahnya akan terus bertambah. Saat ini telah menyebabkan tanah amblas pada mahkota gerakan tanah sepanjang 1,5 hingga 2 centimeter termasuk banyak pohon tumbang di area mahkota gerakan tanah.

Namun sebagian besar masyarakat telah mengungsi ke keluarga desa terdekat  dan untuk Masjid maupun pesantren sudah tidak bisa digunakan karena kondisinya mengalami kerusakan.

"Pergerakan tanah yang terjadi membuat BPBD Kabupaten Tasikmalaya dibantu TNI, Polri dan Brimob Polda Jabar, mendirikan Posko penanganan darurat bencana dan pos lapangan termasuk akan melakukan pendataan ulang terutama terhadap warga terdampak. Akan tetapi, petugas BPBD, pemerintah desa terus melakukan pendampingan dan memberikan edukasi supaya mereka tidak panik, cemas, takut," ungkapnya.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)