Masa Matrikulasi Program Sekolah Rakyat 14 Juli 2025

Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indrawijaya dan Mensos Gus Ipul meninjau progres persiapan Sekolah Rakyat di Sentra Handayani Jakarta. Foto: dok Kemensos.

Masa Matrikulasi Program Sekolah Rakyat 14 Juli 2025

Ade Hapsari Lestarini • 30 June 2025 12:42

Jakarta: Program Sekolah Rakyat akan dimulai dengan masa matrikulasi pada 14 Juli 2025. Sekolah Rakyat di Sentra Handayani disiapkan untuk jenjang SMP, dengan tiga rombongan belajar berisi total 75 siswa (35 laki-laki dan 40 perempuan) yang berasal dari keluarga desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

"Kami berharap Presiden Prabowo Subianto bisa hadir langsung untuk meresmikan peluncuran program ini," ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), dikutip Senin, 30 Juni 2025.

Menurut dia, Sekolah Rakyat ini berdiri di atas lahan seluas 1,2 hektare (ha). Sentra Handayani telah dilengkapi fasilitas seperti asrama putra-putri, gedung sekolah, kantor guru, rumah guru, ruang makan, toilet ramah disabilitas, hingga lapangan basket.

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo bersama Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indrawijaya meninjau progres persiapan Sekolah Rakyat di Sentra Handayani Jakarta, Minggu, 29 Juni 2025.

Didampingi Gus Ipul, Menteri PU Dody, dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Seskab Teddy mengecek langsung fasilitas asrama hingga ruang kelas.


Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indrawijaya meninjau progres persiapan Sekolah Rakyat di Sentra Handayani Jakarta. Foto: dok Kemensos.
 

Baca juga: Pembangunan 200 Sekolah Rakyat Telan Rp2 Triliun
 

Progres pembangunan fisik


Progres pembangunan fisik saat ini telah mencapai 88,8 persen, dengan realisasi pekerjaan mencapai 92,6 persen. Pekerjaan ditargetkan tuntas dalam sembilan hari ke depan.

Secara nasional, progres pembangunan Sekolah Rakyat di berbagai titik telah mencapai rata-rata 83 persen. Beberapa lokasi bahkan sudah mendekati penyelesaian 90 persen.

Sekolah Rakyat tahap awal mencakup 395 rombongan belajar untuk jenjang SD, SMP, dan SMA di 100 titik. Pulau Jawa menjadi wilayah terbanyak (48 lokasi), disusul Sumatra (22), Sulawesi (15), Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Maluku (masing-masing empat titik), serta Papua (tiga titik).

Pemerintah juga telah menyiapkan gelombang lanjutan dengan memanfaatkan 122 Balai Latihan Kerja (BLK) milik Kementerian Ketenagakerjaan dan 45 gedung milik Pemda. Target berikutnya mencakup 424 rombel, melibatkan 10.600 siswa, 2.180 guru, dan 4.069 tenaga kependidikan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)