Menteri Luar Negeri Sugiono memaparkan kegiatan Presiden Prabowo Subianto di KTT ASEAN Kuala Lumpur. Foto: BPMI Setpres
Fajar Nugraha • 27 May 2025 09:41
Kuala Lumpur: Menteri Luar Negeri Sugiono memaparkan bahwa pada hari pertama pertemuan Kepala Negara ASEAN 26 Mei 2025, membahas mengenai posisi ASEAN saat ini.
Menlu Sugiono menyebutkan Presiden Prabowo Subianto mengikuti dua sesi pertemuan besar, yang pertama adalah rapat pleno para Kepala Negara ASEAN yang kemudian dilanjutkan dengan sesi retret dari para Kepala Negara ASEAN.
“Di rapat pleno yang menjadi pembahasan adalah mengenai community building ASEAN antara lain dibicarakan mengenai posisi ASEAN pada saat ini, kemudian bagaimana ASEAN memandang semua dinamika geopolitik dan bagaimana ASEAN harus bisa menghadapi dinamika tersebut,” ujar Menlu Sugiono dalam keterangan yang dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
“Jadi intinya semuanya tadi sepakat bahwa ASEAN sentralitasnya tetap harus dijaga. Kemudian ASEAN merupakan sebuah wadah yang harus dinamis dan bisa menyesuaikan dengan berbagai perubahan dengan tetap memperhatikan kepentingan negara-negara anggotanya,” kata Menlu Sugiono.
Menlu juga menyebutkan bahwa dibahas pula mengenai keharusan dari negara-negara ASEAN untuk meningkatkan kohesifitas dan kekompakan sehingga kita benar-benar bisa menjadi kekuatan regional yang diperhitungkan, kemudian juga menjadi sebuah kekuatan yang benar-benar bisa bermanfaat dengan semua potensi populasi ASEAN. Menurut catatan ada kurang lebih 660 juta penduduknya, menurut Menlu ini merupakan sebuah kekuatan ekonomi yang besar.
Kemudian ASEAN juga punya memiliki berbagai komoditas yang bisa saling diperdagangkan dan ini merupakan satu kekuatan ekonomi sendiri yang kalau dilihat secara jumlah mungkin lebih besar daripada kawasan-kawasan lain di belahan dunia yang lain.
Kemudian tadi juga dibahas mengenai keanggotaan Timor Leste sebagai anggota tetap ASEAN seperti kita ketahui bahwa sudah berapa lama ini kalau saya tidak salah sudah sejak 2004 Timor Leste ingin mengajukan diri sebagai anggota penuh anggota ASEAN dan secara politik para pemimpin ASEAN sepakat untuk menerima Timor Leste sebagai anggota ASEAN tentu saja selama ini mereka juga melakukan proses dalam rangka aksesi sebagai anggota ASEAN dan secara politik kita semua sepakat untuk bisa menerima ASEAN dan diharapkan pada KTT ASEAN yang ke-47 nanti Timor Leste resmi menjadi anggota tetap anggota penuh dari ASEAN.
"Kemudian tadi juga dalam intervensinya Pak Presiden Prabowo mengusulkan untuk mempertimbangkan keanggotaan bagi Papua Nugini seperti juga disampaikan Papua Nugini juga telah mengajukan diri sebagai anggota ASEAN sejak tahun 2018. Kalau saya tidak salah suratnya dikirimkan itu dan kemudian tadi Pak Prabowo juga menyampaikan dalam intervensinya" ucap Menlu Sugiono.
Kemudian dari sesi retreat kita tadi membahas mengenai situasi di Myanmar dan langkah-langkah apa yang sepatutnya diambil oleh ASEAN dalam langkah menyelesaikan konflik yang ada di sana dan juga bagaimana kawasan ini bagaimana ASEAN ini menghadapi situasi perubahan situasi geoekonomi yang terjadi.
Selain pertemuan kepala negara, ada juga pertemuan antara para kepala negara dan perwakilan dari parlemen dari masing-masing negara ASEAN Kemudian dilanjutkan juga dengan dengan organisasi ASEAN youth, setelah itu dan juga dengan business community.
Sementara untuk pertemuan bilateral, Menlu Sugiono menyebutkan Presiden Prabowo sempat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Laos dan Perdana Menteri Singapura. Dalam percakapan di kedua pertemuan bilateral tersebut, Presiden menyampaikan bahwa perlu ada peningkatan hubungan kerjasama khususnya di sektor-sektor ekonomi sehingga tadi apa yang disampaikan pada saat KTT, Pleno itu benar-benar bisa secara konkret dilaksanakan.
Hari ini pada Selasa 27 Mei 2025, Presiden Prabowo melakukan pertemuan trilateral kemudian dengan Gulf Cooperation Council (GCC) kemudian pertemuan antara ASEAN, GCC dan juga Tiongkok.
“Diharapkan apa yang jadi pertemuan-pertemuan ini bukan sekedar pertemuan tanpa follow up tanpa ada yang konkret tapi yang kita harapkan adalah bagaimana kerja sama antara kawasan ini bisa meningkatkan tentu saja ekonomi masing-masing kawasan dan masing-masing negara di dalam kawasan tersebut ada suatu intensitas hubungan kerja sama yang lebih rata dan lebih kuat,” pungkas Menlu Sugiono.