Parade militer Rusia akan warnai hari kemenangan (Victory Day). Foto: Kremlin
Fajar Nugraha • 7 May 2025 19:05
Moskow: Pemerintah Rusia mengumumkan bahwa sebanyak 29 pemimpin asing akan menghadiri parade militer Hari Kemenangan di Moskow pada 9 Mei mendatang.
Beberapa pemimpin yang akan hadir, seperti Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dan Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva. Selain itu, Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, dan Perdana Menteri Slowakia, Robert Fico, tercatat sebagai satu-satunya pemimpin Eropa di parade tersebut, berdasarkan pernyataan dari asisten kebijakan luar negeri Kremlin, Yuri Ushakov.
Para pemimpin dari Burkina Faso, Bosnia, Mesir, Zimbabwe, Irak, Kongo, Myanmar, Kuba, Ethiopia dan Guinea Ekuatorial, serta sekutu tradisional Rusia di Asia Tengah juga telah dikonfirmasi kedatangannya. Kabar menyebutkan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan menghadiri peringatan tersebut, namun belum ada kepastian apakah Presiden turut hadir.
Pemimpin dari Armenia dan Azerbaijan juga akan hadir, bersama dengan kepala Ossetia Selatan dan Abkhazia, dua wilayah Georgia yang memisahkan diri dari Rusia, tetapi tidak diakui secara internasional sebagai negara merdeka.
Parade tahun ini diperkirakan menjadi yang terbesar, di tengah spekulasi luas mengenai skala penyelenggaraannya. Acara ini digelar untuk memperingati kekalahan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II, dan kini telah menjadi simbol penting baru karena Kremlin berupaya menggalang dukungan publik untuk perang melawan Ukraina.
Ushakov menambahkan bahw tentara dari 13 negara asing, termasuk Tiongkok, Mesir, Vietnam, Myanmar, dan beberapa bekas republik Soviet, akan berbaris selama parade di Lapangan Merah.
Menanggapi hal ini, pemerintah Ukraina memperingatkan negara yang hadir agar tidak berpartisipasi dalam parade. Ukraina mengatakan bahwa berbaris bersama tentara Rusia bermakna "berbagi tanggung jawab" atas perang yang sedang berlangsung dengan Ukraina.
(Nada Nisrina)