istimewa.
Al Abrar • 2 May 2025 20:04
Jakarta: Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti meminta startup pengelolaan sampah berbasis teknologi, Containder mengoptimalkan kembali fungsi Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) dan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di berbagai wilayah Indonesia.
Permintaan tersebut disampaikan langsung dalam rapat koordinasi di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Selasa,30 April 2025. Rapat turut dihadiri Dirjen Cipta Karya Dewi Chomistriana dan Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup Prasetyo, bersama jajaran kementerian terkait.
“Banyak sekali TPS3R yang dibangun belum optimal pelaksanaannya. Kalau Containder akan membantu proses optimalisasi, maka silakan agar sampah-sampah tersebut bisa diselesaikan supaya bersih,” ujar Diana.
Wamen PUPR mengarahkan pelaksanaan awal pengelolaan TPS3R dan TPST oleh Containder dilakukan di wilayah-wilayah operasional tersebut. Wilayah tersebut meliputi Provinsi Bali, Maluku Utara, Kabupaten Biak, Kota Kupang (NTT), Kota Batam, dan sejumlah daerah di Pulau Jawa.
Menanggapi hal itu, pendiri Containder Billy Mambrasar menyatakan kesiapannya mendukung optimalisasi pengelolaan sampah di TPS3R dan TPST melalui teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) dan pemberdayaan masyarakat lokal.
“Sebagai startup yang lahir dari keprihatinan terhadap permasalahan sampah di Indonesia, kami melihat ini sebagai peluang strategis untuk berkontribusi aktif. Sejak 2022, kami telah mendaur ulang 350 ton sampah plastik dan memberi penghasilan tambahan bagi masyarakat ekonomi lemah,” ujar Billy, yang juga pernah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden RI pada 2019–2024.
Billy menambahkan, ke depan, TPS3R tidak hanya akan berfungsi sebagai pusat pengelolaan sampah, tetapi juga sebagai simpul ekonomi sirkular masyarakat serta penghasil kredit karbon (carbon offset).
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Cipta Karya Dewi Chomistriana mengingatkan bahwa seluruh masyarakat memiliki tanggung jawab dalam pengelolaan sampah.
“Kita semua adalah penghasil sampah. Karena itu, tanggung jawab menyelesaikannya ada di tangan seluruh masyarakat Indonesia. Harus dimulai dari diri sendiri,” katanya.
Containder juga menyambut baik pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pengelolaan Sampah Nasional yang dibentuk oleh Presiden Prabowo dan Menteri LHK Hanif Faisol Nurofiq. Satgas ini dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono dan akan melibatkan lintas kementerian, termasuk Kementerian PU.
Sebagai informasi, Indonesia menghasilkan sekitar 76.000 ton sampah per hari, dengan total timbunan mencapai 27,74 juta ton per tahun. Containder menargetkan dapat membantu mengurangi jumlah tersebut melalui pengumpulan dan daur ulang sampah berbasis data dan teknologi.
“Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat adalah kunci utama menciptakan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” pungkas Billy.