TPA Cipeucang Tangsel Gunakan Teknologi PSEL Paling Modern di Indonesia

Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie menandatangani pengolahan sampah oleh PT Indoplas Energi Hijau (IEH) yang bermitra dengan China Tianying Inc (CNTY).

TPA Cipeucang Tangsel Gunakan Teknologi PSEL Paling Modern di Indonesia

Hendrik Simorangkir • 6 May 2025 11:35

Tangerang: Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) membangun pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) di kawasan tempat pembuangan akhir (TPA) Cipeucang, Serpong. Nantinya, pengolahannya menggunakan teknologi Moving Grate Incenerator (MGI).

"Pembangunan prasarana pengolahan sampah ini dibangun oleh PT Indoplas Energi Hijau (IEH) yang bermitra dengan China Tianying Inc (CNTY), sebuah perusahaan asal Tiongkok yang sudah berpengalaman dalam pengolahan sampah modern di berbagai negara. Ini bukti komitmen kami dalam membenahi persampahan di Kota Tangsel," ujar Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, Selasa, 6 Mei 2025.

Menurut Benyamin, pengelolaan dengan menggunakan teknologi modern itu mampu mengolah 1.100 ton sampah perkotaan di TPA Cipeucang. "Pengelolaan sampah perkotaan dengan teknologi modern yang ramah lingkungan di Indonesia. Jadi ini bukan RDF, tapi ini insinerator, sampah ini dibakar habis. RDF itu terbukti ya menyisakan, bau dan sebagainya," katanya.

Sementara, Ketua Konsorsium (IEH-CNTY) sekaligus Presiden Direktur PT Maharaksa Biru Energi Tbk, Bobby Gafur Umar mengatakan, teknologi MGI yang akan diaplikasikan pada proyek ini sudah terbukti mampu mengolah sampah rumah tangga dan jenis sampah lainnya secara ramah lingkungan.
 

Baca: Kreatif! Puluhan Siswa di Pati Rayakan Kelulusan dengan Membersihkan Sungai

"Proses pengolahan sampah ini sangat efisien dan maksimal, serta dapat mengolah sampah sedikitnya 90?ri sampah yang masuk tanpa proses pemilahan jenis sampah," kata Bobby. 

Bobby menambahkan, PSEL di Cipeucang ini nantinya akan mampu mengurangi beban TPA yang sudah sangat banyak menampung sampah dan cenderung menjadi lokasi yang tidak sehat.

"Jadi, PSEL ini nantinya akan menjadi salah satu fasilitas yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Tangsel. Selain itu, PSEL ini juga berkontribusi pada penyediaan energi terbarukan," ungkapnya.

Proyek pembangunan PSEL di Tangsel disebut akan menelan biaya Rp 2,65 triliun. Masa pembangunan ditargetkan selesai dalam dua tahun, dengan satu tahun masa persiapan dan diharapkan mulai beroperasi pada 2029.

Fasilitas PSEL disebut akan beroperasi selama 27 tahun, kemudian diserahkan ke pemerintah kota lewat skema Built Operate Transfer (BOT). Proyek ini masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)