Menteri Yaman Tuding Houthi Produksi Senjata Kimia

Pemberontak Houthi di Yaman. Foto: Anadolu

Menteri Yaman Tuding Houthi Produksi Senjata Kimia

Fajar Nugraha • 5 September 2025 10:43

London: Menteri Informasi Yaman, Moammar Eryani, menuduh Pemberontak Houthi memproduksi senjata kimia dari komponen selundupan. Tuduhan ini didasarkan pada laporan intelijen terbaru dari beberapa sumber.

"Milisi teroris Houthi telah mendirikan pabrik untuk memproduksi senjata kimia, di bawah pengawasan dan manajemen langsung dari para ahli Iran,” kata Eryani, seperti dikutip dalam The National NewsJumat, 5 September 2025.

Ia menuduh Iran menyelundupkan gas beracun dan bahan yang digunakan dalam pembuatannya, secara bertahap ke wilayah dibawah kendalinya.

"Sumber terkonfirmasi kami mengindikasikan, bahwa milisi tersebut telah mulai mempersiapkan bahan-bahan mematikan itu dan memasangnya pada rudah balistik dan drone," tambah Eryani.

Houthi, sebuah milisi bersenjata, menguasai ibu kota Yaman, Sanaa, dan sebagian besar wilayah utara serta barat. Sejak perang saudara 2014, kelompok ini terus memperluas persenjataannya dan menjadi ancaman besar bagi negara tetangga serta pelayaran internasional.

Sampai akhir 2018, Houthi bergantung pada rudal balistik tentara Yaman, tetapi lima tahun terakhir, mereka beralih ke drone peledak jarak jauh yang mampu menghindar radar. Senjata mereka dibuat Iran atau dipasok langsung oleh Teheran, tetapi laporan menunjukkan Houthi menjadi mandiri dalam membangun dan mengembangkan senjata.

"Ini merupakan eskalasi yang sangat berbahaya dan pelanggan berat terhadap hukum internasional, Konvensi Senjata Kimia, dan resolusi Dewan Keamanan terkait Yaman," ujar Eryani.

Ia menambahkan, pengenalan senjata yang dilarang secara internasional ke dalam gudang senjata milisi Houthi melampaui ancaman internasional yang ditimbulkan oleh rudal balistik dan drone. Ini menempatkan kawasan dan dunia di hadapan skenario bencana.

The National menghubungi kantor utusan khusus PBB Yaman serta lembaga AS dan Inggris yang terlibat, tetapi tidak ditanggapi. Dua sumber Yaman mengonfirmasi laporan rahasia, yaitu rincian lokasi yang diduga tempat Houthi memproduksi senjata terlarang.

Kedua sumber mengatakan, pengiriman selundupan tersebut tiba di tahun ini dengan satu sumber lain menambahkan, kiriman lain berisi senjata konvensional yang dicegat oleh pasukan Yaman bulan lalu. Penyelundup yang ditangkap mengaku terdapat upaya memindahkan prekursor kimia dan komponen senjata terlarang ke negara tersebut.

AS memuji pasukan Yaman di bawah Jenderal Tariq Saleh karena berhasil mencegat pengiriman yang sama di Pelabuhan Aden. Komando Pusat mengatakan, operasi itu menemukan drone, sistem propulsi jet, perangkat nirkabel, dan komponen kontrol canggih.

Kargo di pelabuhan Hodeidah, Laut Merah di bawah kendali Houthi disita selama inspeksi gabungan oleh unit kontra-terorisme, bea cukai, dan kepolisian. Eryani serukan PBB, Dewan Keamanan, Organisasi Pelarangan Senjata Kimia, dan semua pihak internasional untuk mendesak pelanggaran ini, menyelidiki penyelundupan bahan kimia, dan mendukung pemerintah Yaman untuk memulihkan kedaulatan di seluruh wilayah.

Mantan jenderal tentara Yaman sebelumnya mengatakan kepada The National, bahwa Iran menjadi mahir dalam memasok kelompok itu dengan penyelundupan di laut, menggunakan kapal sipil, dan memindahkan ke teluk dan pelabuhan terpencil. 

Sama dengan Hezbollah dan faksi bersenjata di irak, Houthi adalah bagian dari Poros Perlawanan yang dipimpin Iran. Aliansi ini melemah signifikan setelah pembunuhan pemimpin Hezbollah, Hassan Nasrallah, dan jenderal senior Iran pada awal perang dengan Israel.

AS telah lama menuduh Iran memasok senjata dan komponen kepada Houthi untuk membuat rudal dan drone. Pada awal 2015, komandan seniors Korps Garda Revolusi Islam, Esmail Ghani mengatakan, pembela Yaman terlatih di bawah bendera Republik Islam, membantah menyelundupkan senjata.

Jelas bahwa proyek Iran melangkah lebih jauh, mengubah wilayah Yaman menjadi laboratorium rahasia untuk memproduksi dan menguji agen beracun, kimia, dan biologis," kata Eryani.

Sejak perang di Gaza, Houthi berupaya memperluas peran regionalnya, dengan menyerang kapal yang diklaim terkait Israel di Laut Merah serta menembakkan rudal dan drone ke arah Israel. Sementara itu, pekan lalu Israel menewaskan 10 pejabat Houthi, termasuk perdana menterinya sehingga tindakan ini menunjukkan eskalasi konflik dan menggarisbawahi Houthi sebagai ancaman keamanan global.

Di Timur tengah, digunakan dalam berbagai bentuk, seperti sarin dan gas mustard yang dibuat dengan prekursor industri, peralatan khusus, dan ahli kimia terlatih. Bahan tersebut sering memiliki kegunaan ganda, artinya dapat digunakan secara legal untuk industri, tetapi juga dapat diolah menjadi senjata mematikan.

(Kelvin Yurcel)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)