Sekitar 7.580 orang masih hilang selama tiga dekade setelah Perang Bosnia. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 4 September 2025 17:05
Sarajevo: Institut Orang Hilang Bosnia, mengatakan pada Rabu, 3 September, sekitar 7.580 orang masih hilang selama tiga dekade setelah Perang Bosnia 1992-1995. Lembaga tersebut memperingatkan, bahwa waktu untuk menyelesaikan banyak kasus semakin menipis.
Dalam konferensi pers perayaan ulang tahun ke-20, para pejabat mengatakan, sebagian besar kasus yang belum terpecahkan melibatkan warga Bosnia yang menjadi sasaran pasukan Serbia. Menteri Hak Asasi Manusia dan Pengungsi, Sevlid Hurtic, berharap proses ini akan selesai dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
Ketua dewan direksi institut, Nikola Perisic mengatakan, misi mereka tetap sama, menemukan dan mengidentifikasi semua korban tanpa diskriminasi.
"Masih ada 7.580 orang yang hilang. Mayoritas kasus paling sulit terjadi karena pelaku berusaha menghancurkan bukti. Waktu terlah berlalu, dan meninggalnya saksi serta kerabat telah mempersulit pekerjaan kami," kata Perisic, seperti dikutip dalam Anadolu, Kamis, 4 September 2025.
Pihak berwenang kembali menyerukan kepada siapa pun yang memiliki informasi mengenai lokasi kuburan massal, untuk memberikan kesaksian.
Perang Bosnia dimulai pada 1 Maret 1992, saat Bosnia mendeklarasikan kemerdekaan dari Yugoslavia. Pasukan Serbia, mendukung tentara Yugoslavia dan paramiliter, melancarkan kampanye pembersihan etnis terhadap Muslim Bosnia.
Konflik itu berakhir pada 14 Desember 1995, dengan Perjanjian Damai Dayton. Akibatnya, lebih dari 100.000 orang tewas dan sekitar dua juta orang mengungsi.
(Kelvin Yurcel)