Pangeran Harry dari Kerajaan Inggris. (Anadolu Agency)
Muhammad Reyhansyah • 8 September 2025 17:04
London: Pangeran Harry dari Kerajaan Inggris melakukan kunjungan singkat ke Inggris pekan ini untuk menghadiri sejumlah kegiatan amal, yang memunculkan spekulasi apakah ia akan bertemu dengan ayahnya, Raja Charles III, setelah hampir 19 bulan tak bersua.
Kunjungan ini bertepatan dengan peringatan tiga tahun wafatnya Ratu Elizabeth II, yang dinilai media Inggris sebagai kesempatan bagi Charles dan putranya untuk memperbaiki hubungan yang memburuk selama beberapa tahun terakhir.
Sejak mundur dari tugas kerajaan dan pindah ke California bersama istrinya, Meghan Markle pada 2020, Harry jarang berinteraksi dengan Charles maupun kakaknya, Pangeran William. Hubungan semakin renggang setelah pasangan itu membeberkan keluhan terhadap Istana Buckingham lewat wawancara dengan Oprah Winfrey, serial Netflix, hingga memoar Harry berjudul Spare.
Hubungan yang Membeku
Mengutip dari The Independent, Senin, 8 September 2025, pertemuan terakhir Harry dengan sang raja terjadi pada Februari 2024, setelah Charles didiagnosis kanker. Saat itu, Harry hanya menghabiskan sekitar 45 menit bersama ayahnya sebelum sang raja melanjutkan pemulihan di Sandringham.
Harry terakhir kali menginjakkan kaki di London pada April lalu untuk menghadiri sidang banding terkait gugatan perlindungan kepolisian yang dicabut sejak ia tak lagi berstatus anggota kerajaan aktif. Charles tengah melakukan kunjungan kenegaraan ke Italia sehingga pertemuan tidak terjadi.
Kasus hukum tersebut memperburuk ketegangan karena melibatkan kritik Harry terhadap pemerintah yang berada di bawah otoritas ayahnya. Namun, setelah gugatan selesai, ruang bagi rekonsiliasi mulai terbuka.
“Tidak ada gunanya terus bertengkar,” ujar Harry kepada BBC saat kasus diputuskan.
“Hidup itu berharga. Saya tidak tahu berapa lama lagi ayah saya punya waktu,” sambungnya.
Meski demikian, Harry tetap menuding keputusan pencabutan pengawalan sebagai upaya istana mengendalikan ia dan istrinya dengan mengorbankan keselamatan.
“Apa yang sulit saya maafkan, dan mungkin akan selalu sulit, adalah keputusan tahun 2020 yang setiap hari menempatkan saya dan keluarga dalam bahaya,” katanya.
Selang beberapa waktu, suasana mulai melunak. Juli lalu, tim komunikasi baru Harry dan Meghan terlihat bertemu dengan juru bicara pers Raja Charles di London. Surat kabar Mail on Sunday menyebutnya sebagai “pertemuan damai rahasia Harry,” menandakan adanya persetujuan diam-diam dari kedua belah pihak.
Perubahan nada itu memberi harapan baru akan dialog antara ayah dan anak yang terpisah.
Harry Hadiri Penghargaan WellChild
Puncak kunjungan Harry kali ini adalah menghadiri acara WellChild Awards di London pada Senin malam, sebuah ajang yang menyoroti keberanian anak-anak dengan penyakit serius dan para pengasuh mereka.
“Selama 20 tahun, penghargaan ini menyoroti keberanian anak-anak dengan kebutuhan kesehatan kompleks dan pengabdian para pengasuh baik keluarga maupun profesional yang mendampingi mereka setiap langkah,” kata Harry dalam pernyataan resmi yayasan. “Kisah mereka mengingatkan kita pada kekuatan kasih sayang, keterhubungan, dan komunitas.”
Acara ini menjadi pengingat peran Harry yang dahulu dipandang sebagai figur penting dalam upaya keluarga kerajaan menjangkau generasi muda dan masyarakat yang lebih beragam.
Memoar yang Membayangi Rekonsiliasi
Namun jalan menuju pemulihan hubungan masih panjang. Memoar Spare mengguncang citra persatuan keluarga kerajaan dengan menggambarkan mereka sebagai pihak yang saling bersaing demi simpati publik.
Buku itu juga membeberkan percakapan pribadi, termasuk seruan Charles kepada kedua putranya: “Tolong, anak-anakku. Jangan buat tahun-tahun terakhir saya sengsara.”
Kini, mendekati usia 77 tahun dan masih menjalani pengobatan kanker, Charles diyakini memiliki dorongan pribadi untuk menjalin kembali hubungan demi bisa meluangkan waktu bersama cucunya, Pangeran Archie dan Putri Lilibet.
Harry menegaskan rekonsiliasi harus berlandaskan kejujuran. “Akan menyenangkan jika ada rekonsiliasi sekarang,” ujarnya kepada BBC.
“Jika mereka tidak menginginkannya, itu sepenuhnya terserah mereka,” tutup Harry.
Baca juga:
Pengawalannya Dicabut, Pangeran Harry Gugat Pemerintah Inggris Cabut