Dapur MBG Diharap Segera Hadir di Bekasi Selatan

Bekasi: Badan Gizi Nasional (BGN) bersama Komisi IX DPR RI terus menggenjot sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai salah satu program prioritas pemerintah untuk mencetak generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045. Sosialisasi program tersebut digelar di GPM Ballroom, Bekasi Timur, pada Kamis, 24 Juli 2025, dan dihadiri ratusan warga setempat.

Mengangkat tema Bersama Mewujudkan Generasi Sehat Indonesia, kegiatan dimulai pukul 09.30 WIB dan dibuka oleh perwakilan anggota Komisi IX DPR RI, Ranny Fahd Arafiq melalui sambungan Zoom, serta dihadiri oleh Staf Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi BGN, Alwin Supriyadi, dan anggota DPRD Kota Bekasi, Daryanto.

Dalam sambutannya, Ranny menegaskan bahwa MBG merupakan program strategis yang menjadi bagian dari visi Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Program Makan Bergizi Gratis adalah komitmen nyata pemerintah untuk mempercepat pemerataan gizi masyarakat, terutama bagi anak-anak sebagai calon generasi penerus bangsa,” ujar Ranny.

Ia juga mengingatkan pentingnya pola konsumsi makanan bergizi sejak dini, yang mengandung nutrisi lengkap seperti protein, karbohidrat, dan vitamin untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

Sementara itu, Alwin Supriyadi dari BGN menjelaskan bahwa program MBG menyasar kelompok rentan seperti anak-anak, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Menurutnya, keberhasilan program ini memerlukan sinergi semua pihak, termasuk keterlibatan aktif masyarakat melalui pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau yang dikenal sebagai dapur sehat.

“Kami berharap dapur-dapur baru segera terbentuk di wilayah Kota Bekasi Selatan agar penerima manfaat dapat segera mengakses makanan bergizi secara rutin,” kata Alwin.

Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Bekasi Daryanto menyatakan dukungannya dan berharap masyarakat dapat menerima program ini dengan baik agar implementasinya berjalan optimal.

“MBG sangat penting, terutama bagi anak sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui. Program ini harus benar-benar terasa manfaatnya bagi masyarakat di lapangan,” pungkasnya.