Tanggul laut di Tambakrejo, Kelurahan Tanjungmas, Semarang Utara, Kota Semarang, bocor mengakibat banjir rob kawasan pemukiman warga. Dokumentasi/ Media Indonesia
Semarang: Banjir air laut pasang (rob) merendam sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah semakin meningkat bahkan tanggul laut di Tambakrejo, Kelurahan Tanjungmas, Semarang Utara, Kota Semarang, bocor hingga jalan perkampungan penduduk tergenang.
Pemantauan hingga saat ini banjir air laut pasang (rob) masih merendam sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Kendal, Semarang, Demak dan Pati dengan ketinggian air mencapai 30-120 centimeter membuat ribuan warga sulit untuk beraktivitas.
Selain merendam kawasan pemukiman warga dan jalur Pantura Semarang-Demak hingga menimbulkan kemacetan panjang, banjir rob juga merusak tanggul laut di Tambakrejo, Kelurahan Tanjungmas, Semarang Utara, Kota Semarang sehingga jalan di kawasan tersebut tergenang air laut setiap hari.
"Banyak rembesan air laut karena tanggul laut dibangun tiga tahun lalu ini retak-retak, sehingga setiap hari jalan perkampungan di sini tergenang," kata Sianturi, 45, seorang warga setempat.
Hal serupa juga diungkapkan Komar, 55, warga lainnya yang menyebut dibangunnya tanggul laut tersebut pada awalnya sangat memberikan harapan besar bagi seluruh warga di pesisir utara Kita Semarang ini, namun melihat kondisi saat ini tetap saja terjadi banjir rob.
"Sebelum ada tanggul laut ini kondisi lebihboarah lagi," jelasnya.
Sementara itu seperti sebelumnya, banjir rob di Demak juga semakin meningkat, selain merendam 22 desa di empat kecamatan yakni Sayung, Karangtengah, Bonang dan Wedung banjir rob ini juga merendam jalur Pantura Semarang-Demak sehingga lalulintas terganggu dan kemacetan panjang kembali terjadi.
"Kendaraan harus berjalan merambat karena jalan Pantura Semarang-Demak tepatnya di Kecamatan Sayung, Demak terendam hingga ketinggian capai 40 centimeter," ungkap Kepala Satuan Lalulintas Polres Demak Ajun Komisaris, Thoriq Aziz.
Banjir Rob di jajan nasional ini, lanjut Thoriq Aziz, terus dilakukan pemompaan untuk mengurangi ketinggian air, namun tidak mudah karena genangan banjir rata dengan sungai sehingga untuk memperlancar arus lalulintas kembali dilakukan pengalihan arus kendaraan berukuran kecil ke jalur alternatif.
Sementara banjir rob juga tetap merendam sejumlah desa di Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati membuat warga kesulitan beraktivitas, tidak hanya merendam jalan perkampungan banjir rob juga mulai masuk ke dalam rumah.
"Ada ratusan rumah di sini terendam, meskipun warga masih bertahan," kata Kepala Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu, Pati Setyo Wahyudi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, Martinus Budi Prasetya, mengatakan menghadapi banjir rob di Kecamatan Tayu puluhan petugas telah disiagakan dan terus melakukan pemantauan, sehingga ketika banjir rob telah mencapai ketinggian yang menyulitkan warga segera dievakuasi.
"Banjir Rob melanda di pesisir utara Kabupaten Pati saat ini mencapai 40-70 centimeter dan ada ratusan rumah terendam," ujarnya.