Genjot Ekonomi, Platform Keuangan Permudah Generasi Muda Mengakses Investasi Digital

NUSA Finance bersama LISK membuka peluang besar bagi generasi muda untuk ikut ambil bagian dalam membangun masa depan keuangan digital Indonesia. Foto: Istimewa.

Genjot Ekonomi, Platform Keuangan Permudah Generasi Muda Mengakses Investasi Digital

Husen Miftahudin • 16 June 2025 21:52

Jakarta: Di tengah cepatnya perkembangan teknologi dan ekonomi digital, NUSA Finance, startup blockchain asal Indonesia, resmi menggandeng LISK, salah satu proyek global ternama di dunia Web3. Kolaborasi ini membuka peluang besar bagi generasi muda untuk ikut ambil bagian dalam membangun masa depan keuangan digital Indonesia melalui investasi.

Kemitraan strategis ini menjadi bukti teknologi blockchain bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi dalam negeri. Bersama LISK, NUSA Finance mengembangkan platform keuangan digital yang bisa diakses oleh siapa pun, termasuk anak muda yang ingin mulai berinvestasi menggunakan aset kripto.

"Di NUSA Finance, kami percaya teknologi global harus bisa membawa dampak ke masyarakat lokal. Dukungan LISK terhadap NUSA Finance sejalan dengan visi kami membuat manfaat teknologi blockchain terasa lebih nyata dan berguna bagi masyarakat Indonesia, terutama anak-anak muda yang ingin berinvestasi," kata Marketing Lead NUSA Finance Zatalini Zahra dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 16 Juni 2025.

LISK merupakan proyek blockchain global yang dikenal dengan teknologi interoperabilitas dan dukungannya terhadap pengembangan aplikasi Web3. Sementara NUSA Finance adalah startup keuangan asal Indonesia yang menghadirkan solusi berbasis DeFi. NUSA Finance fokus pada penyediaan layanan finansial digital yang mudah diakses dan transparan.
 

Baca juga: Menanti QRIS Indonesia 'Merajalela' di Seluruh Dunia

 

Investor muda dominasi berbagai portofolio investasi


Diketahui, berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), investor individu saham di Indonesia didominasi oleh investor berusia kurang dari 40 tahun dengan persentase 54,42 persen. Di industri aset kripto sendiri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah investor kripto menembus angka 21,27 juta per September 2024.

Sementara itu, di periode yang sama, Bappebti dan platform kripto lokal juga menemukan sebanyak 60 persen investor kripto di Indonesia berada di rentang usia 18-30 tahun. Hal ini sejalan dengan temuan survei Indonesia Millennial and Gen Z Report (IMGR) 2024, yang menyatakan sebanyak 38 persen generasi milenial dan 41 persen Gen Z di Indonesia secara teratur menyusun anggaran keuangan bulanan.

Sementara, sebanyak 32 persen milenial dan 26 persen Gen Z menyisihkan sebagian pendapatan untuk tabungan dan investasi. Data ini menunjukkan anak muda Indonesia semakin melek berinvestasi dan menjadikan manajemen keuangan sebagai prioritas.
 

Dorong anak muda berperan dalam ekonomi digital


Bersama dengan LISK, NUSA Finance menghadirkan platform investasi aset kripto yang memungkinkan pengguna mendapatkan APY dari aset kripto yang mereka miliki. Pengguna hanya perlu untuk menghubungkan wallet yang mereka miliki dengan platform NUSA Finance dan memilih aset yang ingin diinvestasikan. 

Tidak hanya itu, pengguna juga dapat meminjamkan aset yang mereka miliki untuk mendapatkan aset lain sesuai dengan proporsi nilai yang dipinjamkan agar dapat semakin produktif berinvestasi di platform Web3 lainnya. Fitur ini diharapkan dapat semakin meningkatkan gairah masyarakat Indonesia, terutama anak muda untuk semakin giat berinvestasi, khususnya dengan memaksimalkan aset kripto yang mereka miliki. 

"Kolaborasi antara LISK dan NUSA Finance bertujuan untuk memberdayakan lebih banyak masyarakat Indonesia, khususnya anak muda, agar aktif mengambil peran dalam ekonomi digital. Teknologi blockchain memiliki potensi besar dalam meningkatkan inklusi keuangan, menciptakan sistem yang lebih transparan, dan membuka akses terhadap berbagai peluang ekonomi baru," tambah Ecosystem Lead (SEA) LISK Alexis Low. 

Adapun jenis aset yang dapat diinvestasikan di NUSA Finance juga tidak terbatas pada aset-aset global populer seperti bitcoin dan ethereum saja. Tetapi juga mencakup aset bernilai stabil seperti Tether yang menggunakan dolar sebagai nilai acuannya atau IDRX, aset kripto bernilai stabil yang menggunakan rupiah dari Indonesia. 

"NUSA Finance dan LISK percaya kolaborasi proyek global dan lokal jadi langkah awal untuk bikin teknologi global benar-benar relevan dan berdampak lokal," tegas Alexis.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)