Korban Tewas Akibat Gedung Pemerintah Roboh di Bangkok Bertambah Jadi 36 Orang

Bangkok: Jumlah korban jiwa akibat ambruknya gedung kantor pemerintah di Bangkok terus bertambah. Hingga Minggu lalu, otoritas Thailand mengonfirmasi bahwa 36 orang tewas, sementara 59 lainnya masih dinyatakan hilang.

Insiden tragis ini terjadi menyusul gempa dahsyat bermagnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar pada 28 Maret lalu dan berdampak hingga wilayah ibu kota Thailand.

Proses evakuasi dan pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim penyelamat yang bekerja tanpa henti di lokasi reruntuhan Gedung Kantor Audit Negara. Tim gabungan menghadapi tantangan berat berupa reruntuhan beton masif dan baja yang melilit, yang memperlambat akses ke sejumlah area krusial.

Melansir dari Anadolu, Senin 14 April 2025, dua hari lalu tim penyelamat mendeteksi sinyal cahaya dari ponsel di salah satu titik reruntuhan. Namun, hingga kini, upaya menjangkau lokasi tersebut masih terhambat oleh struktur bangunan yang ambruk dan sulit ditembus.

Jasad terakhir yang berhasil ditemukan pada Sabtu malam langsung dikirim ke Institut Kedokteran Forensik di Rumah Sakit Umum Polisi untuk proses identifikasi. Sejumlah ahli forensik telah dikerahkan untuk mempercepat proses pengenalan identitas korban.

Meski kondisi di lapangan sangat menantang, pihak berwenang menyatakan bahwa strategi pencarian tidak akan berubah. Metode yang digunakan tetap menggabungkan pencarian manual oleh tim penyelamat dengan bantuan alat berat guna memindahkan puing-puing yang berat.

Gempa besar yang berpusat di Myanmar telah menyebabkan dampak signifikan di Thailand, terutama di wilayah-wilayah dengan struktur bangunan lama. Runtuhnya gedung ini menjadi salah satu insiden paling mematikan akibat gempa tersebut di luar wilayah episentrum.


(Muhammad Reyhansyah)