ilustrasi medcom.id
Whisnu Mardiansyah • 10 April 2025 18:54
Bandung: Acara teknologi Artificial Intelligence (AI) berskala besar akan diselenggarakan di Bandung. Tak hanya menyajikan pameran, acara ini akan membahas relevansi peranan manusia di era Artificial Intelligence (AI) dari berbagai bidang mulai dari bisnis, dan pembuat regulasi. Acara bernama Citcom Connext 2025 bukan sekadar event pamer AI dan IT, melainkan ruang eksperimental di mana masyarakat, pelaku bisnis, dan negara diajak berhenti menjadi penonton dan mulai main di panggung teknologi itu sendiri.
Acara Citcom Connext akan diselenggarakan di hotel El Royale, Bandung pada Selasa, 22 November 2025. Konferensi teknologi informasi dan AI ini diselenggarakan oleh Citcom (C-Level IT Community), yang merupakan wadah para pemimpin Perusahaan IT di Indonesia. Citcom Connext 2025 akan menghadirkan sejumlah pimpinan perusahaan (C-Level) bidang IT serta tokoh kunci di pemerintahan baik di lokal maupun nasional.
Konferensi Citcom Connext ini menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya Menteri Komunikasi Digital RI Meutya Hafid, Walikota Bandung Muhammad Farhan, Filsuf dan Praktisi AI Sabrang Mowo Damar Panuluh serta CTO dan Sporting Director Persib Bandung Adhitia Hermawan. Mereka akan membahas peluang dan trend terbaru AI di Indonesia serta peranan AI dalam berbagai sektor termasuk bisnis, regulasi dan olahraga.
“Citcom Connext itu semacam Pintu Kemana Saja Doraemon,” ujar Jimmy Yogaswara, ketua penyelenggara Citcom Connext 2025 di Bandung, Kamis, 10 April 2025.
Acara ini memungkinkan peserta melihat masa depan Artificial Intelligence (AI) di dalam satu tempat. Pameran ini, merupakan titik temu antara konsep dan eksekusi. “Bayangin kamu bisa langsung akses ke berbagai kemungkinan dan masa depan teknologi, semua dalam satu tempat.”, lanjut Jimmy.
Selain pembahasan teknologi terkini, diskusi etika AI, acara ini juga membahas soal reskilling tenaga kerja. Masyarakat tetap memegang peranan dalam kegiatan ekonomi bersama-sama dengan AI. Citcom Connext 2025 ingin membawa narasi bahwa masa depan bukan hanya untuk disaksikan tapi untuk dirancang bersama. Pesan penting yang menjadi menjadi benang merah dalam Citcom Connext 2025 adalah inklusivitas teknologi.
“Kami percaya masa depan IT, terutama AI, gak bisa dimonopoli oleh segelintir orang, AI seharusnya empowering, bukan intimidating," lanjut Jimmy.
Alih-alih jadi topik yang mengintimidasi, AI dibingkai sebagai peluang baru untuk belajar, berinovasi, bahkan mengubah arah bisnis. “Kita pengen makin banyak orang bisa bikin solusi sendiri, bukan cuma jadi pengguna pasif,” tambah Jimmy.
Tak hanya soal inovasi, Citcom Connext juga membawa pesan bahwa perubahan besar butuh gerakan kolektif. Di sini, perlu keterlibatan bersama masyarakat dalam membentuk masa depan.
“Perubahan nggak bisa dikerjain sendirian. Kita perlu gerak bareng, semua pihak saling nyambung dan tahu perannya masing-masing,” ucap Jimmy tentang pentingnya kehadiran negara lewat lembaga seperti Komdigi dan Pemkot Bandung.
Citcom yakin bahwa teknologi AI bahkan dapat diusulkan jadi bagian dari Proyek Strategis Nasional. Hal ini perlu menjadi perhatian dari negara karena AI merupakan sektor penting dan akan semakin vital ke depannya.
“Kalau negara lain bisa menjadikan teknologi sebagai tolok ukur kemajuan, kenapa kita tidak?” kata Jimmy.
Dengan populasi dan pasar yang besar, Indonesia dianggap sudah saatnya berhenti jadi konsumen dan mulai jadi pemain utama. Walau AI jadi sorotan utama, Citcom Connext tak melupakan manusia. Dalam hal ini, teknologi adalah alat yang dapat membantu manusia dalam membuat bisnis lebih bertumbuh dan efisien.
“Teknologi cuma tools, yang tetap jadi pusatnya itu manusia,” pungkas Jimmy.
Oleh karena itu, selain membahas bagaimana AI mendorong efisiensi dan pertumbuhan bisnis, Citcom Connext juga membuka ruang diskusi tentang etika, masa depan pekerjaan, dan reskilling tenaga kerja. Dalam lanskap teknologi yang dinamis, Citcom Connext hadir bukan untuk memamerkan masa depan. Lebih dari sekedar pameran, diselenggarakannya Citcom Connext adalah untuk mengundang semua pihak untuk mulai merancang masa depan secara bersama-sama.