Bupati TTS Eduard Markus Lioe. Foto: Metrotvnews.com/Anggi Tondi Martaon.
Anggi Tondi Martaon • 8 October 2025 22:37
TTS: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) sistem Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dievaluasi. Hal itu disampaikan merespons keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 3 Oktober 2025.
"Harapannya kita minta kepada koordinator SPPG di TTS, untuk sistemnya dirubah," kata Bupati TTS Eduard Markus Lioe di TTS, NTT, Rabu, 8 Oktober 2025.
Menurut Eduard, evaluasi harus dilakukan untuk agar kasus keracunan MBG tidak terulang. Seperti, evaluasi kebersihan makanan.
"Ahli gizi lebih aktif dalam memantau MBG," ungkap Eduard.
Dia juga meminta agar petugas SPPG dipastikan keamanannya dalam menyiapkan MBG. Sehingga, mereka tidak membawa penyakit saat bertugas.
"Dan juga semua petugas sebelum kerja di skrining lebih dulu petugas yang ada agar jangan membawa penyakit dan sebagainya," sebut Eduard.
Ilustrasi SPPG. Foto: Dok. MI.
Terkait kasus keracunan beberapa waktu lalu, Eduard menyampaikan pihaknya sudah membentuk satuan tugas (satgas). Sampel MBG juga telah diserahkan ke Kupang untuk diperiksa.
"Hasil evaluasi kini kita menunggu hasil lap yang sudah dikirim ke BPOM Kupang dan kepolisian juga sudah ambil sampel untuk diteliti," ujar Eduard.
Selain itu, Eduard menyampaikan operasional SPPG sudah dihentikan. Penghentian dilakukan hingga waktu yang tak ditentukan.
"Sementara ini kan yang dilakukan untuk menyingkapi soal kemarin itu oleh BGN program MBG dihentikan sementara dengan waktu yang tidak ditentukan," kata Eduard.
Sebelumnya, 40 siswa SD GMIT Soe 2, Kabupaten TTS, NTT, mengalami keracunan usai menyantap MBG. Mereka dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soe.