Istimewa
Al Abrar • 22 June 2025 09:41
Bekasi: Direktorat Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat (PPM) Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar sosialisasi pemberdayaan masyarakat untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bekasi, Rabu, 18 Juni 2025. Kegiatan berlangsung di Hotel Amaroossa Grande dan dihadiri perwakilan BGN, Rima Nurisa Brahmani.
Dalam sambutannya, Rima menyampaikan MBG merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui peningkatan kualitas gizi masyarakat. Program ini menyasar anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
“Badan Gizi Nasional hadir sebagai langkah strategis memperkuat koordinasi, sinergi, dan integrasi berbagai program gizi di pusat maupun daerah,” ujar Rima.
Ia menambahkan, program ini tak hanya menargetkan penurunan angka stunting, tetapi juga menjadi penggerak roda ekonomi lokal melalui pelibatan UMKM, petani, peternak, dan nelayan sebagai penyedia bahan baku makanan.
“Upaya terpadu ini diharapkan lebih efektif dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah gizi serta mendorong pertumbuhan ekonomi dari bawah,” katanya.
Stunting sendiri, jelas Rima, merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Dampaknya serius, mulai dari gangguan fisik hingga keterlambatan perkembangan kognitif.
Untuk mendukung pelaksanaan program, BGN membentuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai dapur sehat yang menyasar sedikitnya 3.000 anak sekolah di sekitarnya. Lokasi dapur diatur agar berada dalam jangkauan 15 hingga 20 menit dari sekolah. Menu makanan wajib bervariasi dan sesuai dengan standar nilai gizi yang ditetapkan.
Setiap dapur MBG dikelola oleh Kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh BGN. Kepala SPPG bekerja sama dengan ahli gizi dan akuntan untuk memastikan kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan. Satu unit SPPG menyerap hingga 50 tenaga kerja untuk memasak dan mengelola operasional dapur.
Selain menjamin kecukupan gizi, SPPG juga menerapkan standar tinggi dalam hal kebersihan, pengelolaan dapur, serta sistem pengelolaan limbah.