Wamenlu Havas Kritik Ketimpangan Global dalam Akses Mineral Kritis

?Wakil Menteri Luar Negeri RI Arif Havas Oegroseno mengkritik keras ketimpangan standar internasional dalam pengelolaan mineral kritis. YouTube/FPCI

Wamenlu Havas Kritik Ketimpangan Global dalam Akses Mineral Kritis

Fajar Nugraha • 17 April 2025 23:12

Jakarta: Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bekerja sama dengan Körber-Stiftung menyelenggarakan forum publik memperingati 70 tahun Konferensi Asia-Afrika bertajuk “The Asian-African Conference at 70: Non-Alignment, Multi-Alignment, and the Role of Middle Powers”, Kamis 17 April 2025. 

Dalam forum tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri RI Arif Havas Oegroseno mengkritik keras ketimpangan standar internasional dalam pengelolaan mineral kritis yang dinilainya merugikan negara berkembang.

“Banyak aturan global tentang critical minerals yang pada dasarnya menuntut kita agar tidak mengekspor dalam bentuk mentah. Tapi pada saat yang sama, mereka juga membatasi kita dalam pengolahan,” ujar Havas.

Ia menyinggung World Trade Organization (WTO) sebagai salah satu institusi internasional yang menetapkan standar ganda, termasuk larangan ekspor bahan mentah dan pembatasan insentif pajak.

“Negara maju bisa subsidi. Kita subsidi, disebut tidak fair. Padahal kita ingin industrialisasi,” tambah Havas.

Menurut Havas, negara-negara Global South, terutama middle powers, harus segera menyusun strategi bersama untuk melindungi kepentingannya atas sumber daya strategis.

“Kalau kita tidak bikin normanya sendiri, kita akan terus menjadi objek dari aturan yang dibuat orang lain,” tegas Havas.

(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)