Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan bersama Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moh Faruk Rozi. MI
Tasikmalaya: Kota Tasikmalaya mengalami krisis darah lantaran banyak dibutuhkan masyarakat sebagai daerah penyangga di Priangan Timur. Kebutuhan darah yang paling penting diperuntukkan untuk kasus thalasemia, ibu melahirkan, gagal ginjal dan kecelakaan. Kebutuhan setiap harinya mencapai 80 hingga 100 labu atau 3 ribu selama satu bulan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengakatan, krisis darah di wilayahnya tidak diharapkan, Angka kasus thalasemia jumlahnya tercatat antara 250 hingga 300 orang termasuk angka kematian ibu melahirkan. Kematian ibu tidak hanya di wilayahnya tapi ada beberapa daerah terjadi salah satu penyebab yakni pendarahan postpartum.
"Kematian ibu melahirkan memang di Kota Tasikmalaya tinggi tercatat ada 18 hingga 20 orang pertahun, mereka membutuhkan cairan darah. Krisis darah ini mudah-mudahan di Kota Tasikmalaya tidak terjadi meski di wilayahnya membutuhkan darah 2.400 hingga 3.000 labu perbulan atau 30 ribu pertahun," katanya, Rabu, 19 Maret 2025.
Uus mengatakan, kebutuhan darah paling penting utamanya bagi para penderita thalasemia, ibu melahirkan, gagal ginjal, kecelakaan, dan kebutuhan darah itu setiap hari paling banyak 80-100 labu dan digunakan bukan hanya untuk warganya, tetapi dipakai masyarakat yang selama ini harus mendapat pelayanan di rumah sakit.
"Kota Tasikmalaya memang merupakan daerah penyangga Priangan Timur hingga kebutuhan darah sangat penting terutama bagi pasien berasal dari Kota Tasikmalaya, Ciamis, Garut, Kota Banjar, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sumedang. Meningkatkan para pendonor harus mengadakan event mengingat sekarang ini banyak donor penganti terutama dari keluarga, kerabat dan membangun jejaring harus dilakukan bersama komuitas lain," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moh Faruk Rozi mengatakan, untuk membantu ketersediaan darah di Rumah Sakit maupun PMI di bulan Ramadan pihaknya menggelar donor darah. Kegiatan donor darah yang bertemakan "Superhero Ramadan" bersama Komunitas Give Blood melibatkan warga dan anggota Polisi
"Donor darah yang dilakukan oleh Polres Tasikmalaya Kota target 300 peserta yang bersedia mendonorkan darahnya dan kami memberikan nama 'Tasik siaga lumbung daerah' dan superhero ramadan. Karena, kami menganalogikan setiap masyarakat bisa menjadi Pahlawan atau superhero paling tidak ketika yang bersangkutan itu mendonorkan darahnya pada orang lain yang membutuhkan sejatinya superhero bagi dirinya bisa berguna menolong orang yang membutuhkan," pungkasnya.