Tarif Impor Trump Berisiko Seret Meksiko dan Kanada ke Jurang Resesi

Ilustrasi pasar saham. (Anadolu Agency)

Tarif Impor Trump Berisiko Seret Meksiko dan Kanada ke Jurang Resesi

Willy Haryono • 5 March 2025 11:04

Washington: Pemerintah Amerika Serikat (AS) pada Selasa kemarin resmi memberlakukan tarif impor baru sebesar 25 persen untuk barang dari Kanada dan Meksiko, serta pajak tambahan 10 persen untuk sektor energi Kanada.

Langkah ini memicu kekhawatiran akan dampak ekonomi yang lebih besar bagi kedua negara tersebut, mengingat ketergantungan mereka yang tinggi pada perdagangan dengan AS.

Meski Kanada dan Meksiko juga berencana memberlakukan tarif balasan, AS berada dalam posisi lebih kuat karena ekspornya ke kedua negara hanya menyumbang sekitar 1 persen dari produk domestik bruto (PDB), sementara ekspor Meksiko ke AS setara dengan 30 persen dari PDB-nya, dan Kanada sekitar 20 persen.

Industri Otomotif dan Energi Kanada Paling Terpukul

Melansir dari Radio New Zealand, Rabu, 5 Maret 2025, Kanada diperkirakan akan mengalami pukulan besar akibat kebijakan tarif ini, terutama di sektor otomotif dan energi. Menurut Biro Sensus AS, nilai impor kedua sektor tersebut dari Kanada ke AS mencapai sekitar USD185 miliar.

"Tarif sebesar 25 persen jauh melampaui margin keuntungan industri. Jika biaya ini tidak bisa dialihkan ke konsumen, maka produksi menjadi tidak menguntungkan," ujar Drew Fagan, profesor di Munk School of Global Affairs and Public Policy, Universitas Toronto.

Fagan memperingatkan bahwa industri otomotif Kanada bisa terpaksa menghentikan sementara produksi untuk menyesuaikan strategi menghadapi lonjakan biaya. Jika penyesuaian ini berlanjut, bukan tidak mungkin akan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

Selain itu, sebagai pemasok energi terbesar bagi AS, Kanada sangat bergantung pada pasar Amerika. Pada 2023, Kanada memasok 60% impor minyak mentah, 85% impor listrik, dan 99% impor gas alam AS dengan nilai total sekitar USD100 miliar.

Jika tarif baru ini mengganggu rantai pasokan energi, dampaknya akan lebih besar bagi Kanada dibandingkan AS, karena pasar utama ekspor energinya adalah Amerika Serikat, sementara AS memiliki lebih banyak pilihan pemasok.

"Tarif 25% untuk sebagian besar produk ekspor utama Kanada akan memberikan dampak instan dalam mengurangi pertumbuhan ekonomi atau bahkan mendorong resesi," kata Fagan.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengakui bahwa kebijakan tarif ini akan berdampak negatif pada pekerja di negaranya. 

"Ini akan menjadi masa yang sulit," ujarnya dalam konferensi pers, seraya menegaskan bahwa pemerintah akan memberikan dukungan bagi dunia usaha untuk memitigasi dampaknya.

Meksiko Kehilangan Pasar Utama di AS

Seperti Kanada, industri otomotif Meksiko juga sangat bergantung pada pasar AS. Pada 2023, AS mengimpor kendaraan bermotor senilai USD87 miliar dan suku cadang kendaraan senilai USD64 miliar dari Meksiko, menurut Departemen Perdagangan AS.

Kenaikan tarif akan membuat produk Meksiko lebih mahal bagi konsumen AS, yang dapat menyebabkan penurunan permintaan dan berdampak langsung pada perekonomian Meksiko.

"Jika konsumen AS mengurangi pembelian produk dari Meksiko, maka pada akhirnya akan terjadi kehilangan lapangan pekerjaan di sana," kata Jason Marczak, Wakil Presiden dan Direktur Senior di Atlantic Council's Adrienne Arsht Latin America Center.

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menegaskan bahwa pemerintahnya akan mencari alternatif investasi dari negara lain. 

"Jika kebijakan tarif ini benar-benar diterapkan, maka kami harus melakukan evaluasi besar-besaran terhadap diversifikasi ekonomi Meksiko," ujarnya.

Meski Meksiko telah mencapai kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa untuk mengurangi ketergantungan pada AS, Marczak menilai bahwa hubungan ekonomi Meksiko dan AS tetap sulit dipisahkan karena kesepakatan perdagangan bebas yang mengikat kedua negara.

Langkah Balasan dari Kanada dan Meksiko

Trudeau mengumumkan bahwa Kanada akan merespons dengan mengenakan tarif sebesar 25% terhadap barang-barang AS senilai C$155 miliar dalam sebulan ke depan, dengan C$30 miliar yang mulai berlaku segera.

Sementara itu, Sheinbaum menyatakan bahwa Meksiko juga akan menyiapkan tarif balasan serta langkah-langkah non-tarif lainnya, yang akan diumumkan pada Minggu mendatang.

Namun, Marczak memperingatkan bahwa kebijakan balasan ini hanya akan memperburuk situasi bagi ketiga negara.

"Ke depan, Kanada dan Meksiko harus mempertimbangkan apakah mereka sanggup menanggung dampak ekonomi ini atau akan bernegosiasi dengan Trump untuk mencapai kompromi," ujarnya.

Trudeau mengonfirmasi bahwa Kanada akan bekerja sama dengan Meksiko untuk mencari solusi menghadapi kebijakan tarif ini. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Gegara Tarif Trump, AS dan Kanada Kini Bukan Lagi Mitra Dagang yang 'Mesra'

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)