SSIA Raup Rp6,25 Triliun Pendapatan selama 2024

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

SSIA Raup Rp6,25 Triliun Pendapatan selama 2024

Husen Miftahudin • 26 March 2025 17:43

Jakarta: PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menggapai pendapatan bersih sebesar Rp6,25 triliun di sepanjang 2024. Angka itu mengalami peningkatan 37,8 persen bila dibanding pendapatan sebesar Rp 4,53 triliun pada 2023.
 
VP of Investor Relations & Corporate Communications SSIA Erlin Budiman mengatakan pertumbuhan pendapatan yang diraih perusahaan didorong oleh kinerja kuat di segmen utama, yakni terdiri dari pendapatan properti sebesar Rp 2,26 triliun, pendapatan konstruksi sebesar Rp 3,36 triliun, pendapatan perhotelan sebesar Rp 943,4 miliar, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp 17,1 miliar.
 
"Adanya peningkatan pendapatan di semua segmen, membuat laba bersih konsolidasi perusahaan naik 32,6 persen menjadi Rp234,2 miliar di 2024, dari posisi Rp176,6 miliar pada 2023," kata Erlin dalam keterangan resmi, Rabu, 26 Maret 2025.
 
Erlin menyatakan, laba bersih yang meningkat tersebut tidak termasuk keuntungan sebesar Rp97,4 miliar dari penjualan saham PT Suryacipta Swadaya (SCS) yang dimiliki SSIA.
 
Bisnis utama SCS di sektor properti yang berhasil menutup penjualan pemasaran tanah seluas 162,4 hektare atau setara Rp2 triliun dari inventaris tanah Suryacipta Karawang dan Subang Smartpolitan.
 
Baca juga: KEK Industropolis Batang Jadi Magnet Baru Investasi Global
 

Amankan kontrak baru senilai Rp3,7 triliun

 
Di bisnis konstruksi, sebut dia, perusahaan melalui PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) mengamankan kontrak baru senilai Rp3,7 triliun di sepanjang 2024 atau meningkat 26,8 persen dari Rp2,92 triliun pada 2023. Dengan demikian, total order book NRCA mencapai Rp3,43 triliun pada akhir 2024.
 
Di posisi EBITDA, perseroan berhasil meraup Rp1,051 triliun di sepanjang 2024 atau naik 44,9 persen dari posisi Rp 726 miliar pada 2023. Hal itu sebagai hasil dari peningkatan EBITDA properti sebesar 76,3 persen menjadi Rp281,7 miliar dan EBITDA konstruksi sebesar 26,7 persen menjadi Rp54,7 miliar.
 
Saat ini, posisi kas perusahaan menjadi Rp2,633 triliun atau naik 116,1 persen dari posisi Rp 1,219 triliun pada 2023. Sedangkan utang yang dikenakan bunga menjadi Rp796,5 miliar, atau turun 68,5 persen dari Rp2,526 triliun pada 2023.
 
Adapun posisi aset perseroan mencapai Rp10,367 triliun di 2024, atau naik 23,2 persen dari posisi Rp8,416 triliun pada 2023.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)