Ini Alasan Kenapa Banyak Lansia di Indonesia Masih Bekerja

Ilustrasi lansia masih bekerja. Foto: agusmulyadi.web.id

Ini Alasan Kenapa Banyak Lansia di Indonesia Masih Bekerja

Naufal Zuhdi • 27 August 2025 12:15

Jakarta: Wakil Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sonny Harry Budiutomo Harmadi mengungkapkan dari 33,43 juta orang lanjut usia (lansia) di Indonesia, lebih dari separuh atau 55,21 persennya masih masuk ke dalam angkatan kerja.

Merespons hal itu, Chief Ecnomist Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya Indrastomo menjelaskan beberapa alasan masih banyaknya lansia yang berada dalam angkatan kerja. Pertama, alasan kebutuhan ekonomi dan belum memiliki jaminan sosial.

"Banyak lansia yang masih bekerja ada kaitannya dengan tingkat pendidikan dan partisipasi kerja. Semakin rendah pendidikan lansia, semakin tinggi proporsinya yang masih bekerja," ungkap Banjaran saat ditemui usai acara HUT Lembaga Demografi (LD) Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia di Hotel Kempinski, Jakarta, dikutip Rabu, 27 Agustus 2025.

"Sebagian besar lansia ini juga bekerja di perdesaan, seperti sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang berlanjut di masa sebelum lansia. Di mana pekerja di sektor ini juga masih minim menjadi peserta jaminan sosial. Karena tuntutan kebutuhan ekonomi inilah yang mengakibatkan tingginya lansia bekerja, khususnya di sektor informal, dan pedesaan," sambung dia.

Alasan kedua, menurut Banjaran adalah ketersediaan pekerjaan informal yang fleksibel. Sebagaimana diketahui, berdasarkan data BPS, sebanyak 84,69 persen lansia bekerja di sektor informal.

"Selain itu, lansia pekerja sektor informal juga memilih pekerjaan mandiri karena adanya fleksibilitas waktu walaupun upahnya rendah dan kondisi kerjanya tidak stabil," terang Banjaran.
 

Baca juga: 55% Lansia di Indonesia Masih Bekerja: Butuh Uang, Bukan Isi Waktu Luang


(Ilustrasi, petani yang mayoritas diisi oleh lansia. Foto: MI/Ramdani)
 

Masih jadi tulang punggung keluarga


Alasan berikutnya mengapa masih banyak lansia yang masuk dalam angkatan kerja menurut Banjaran adalah karena tuntutan hidup dan tekanan sosial. Dalam beberapa kasus, Banjaran menyampaikan pekerja lansia masih menjadi tulang punggung keluarga, terutama jika anaknya menikah di usia yang semakin tua, atau memiliki tanggungan anak dewasa dan anggota keluarga lainnya yang tidak mandiri.

Alasan selanjutnya karena keterbatasan kerja formal dan upah yang layak. Banjaran menekankan ketika sektor formal belum mampu menyerap tenaga kerja lansia yang memiliki tekanan ekonomi dan sosial tersebut, mereka terpaksa memasuki sektor informal yang hambatan masuknya rendah tetapi upahnya juga rendah.

"Maka, banyak lansia di Indonesia masih bekerja hari ini bukan semata karena pilihan (seperti aktualisasi diri atau mengisi kegiatan masa tua), namun lebih karena desakan ekonomi dan kebutuhan memenuhi hidup diri serta keluarga. Hingga akhirnya informal menjadi 'pelabuhan' utama karena mudah diakses dan fleksibel, walaupun kondisi kerja berikut upahnya tidak ideal," sebut Banjaran.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)