Covid-19 Masuk Indonesia, Epidemiolog: Tidak Mengagetkan karena Statusnya Sudah Endemi

Ilustrasi covid-19 Medcom.id

Covid-19 Masuk Indonesia, Epidemiolog: Tidak Mengagetkan karena Statusnya Sudah Endemi

Despian Nurhidayat • 9 June 2025 20:08

Jakarta: Epidemiolog sekaligus peneliti Global Health Security, dr. Dicky Budiman, mengatakan kemunculan kembali kasus covid-19 bukan sebagai hal yang mengagetkan. Sebab, kasus ini sudah menjadi endemi. 

“Kasus infeksi covid-19 yang banyak saat ini sebetulnya tidak mengagetkan ya karena ini kan sudah endemi. Kemudian ditambah mutasi virus yang mudah menginfeksi manusia dan berita yang meluas, tentu kesadaran aktivitas testing akan meningkat juga. Ini juga akan memperlihatkan kemampuan deteksi menemukan kasus,” ungkap Dicky kepada Media Indonesia, Senin, 9 Juni 2025. 

Dia menyampaikan masyarakat perlu memahami tingkat keparahan atau kematian covid-19 saat ini terbilang sangat kecil. Sehingga, masyarakat tak perlu khawatir.

"Pesan pentingnya meskipun covid-19 sudah menjadi endemi dan kasus kematian menurun, mayoritas tidak bergejala, akan tetap ada secara tradisional kelompok masyarakat yang bisa mengalami keparahan dan kematian. Itu lansia umumnya di atas 65 tahun. Ini yang harus dilindungi dan diberikan akses memadai terhadap layanan kesehatan,” ujar Dicky. 

Secara terpisah, Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas YARSI sekaligus Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Prof Tjandra Yoga Aditama, menekankan ditemukannya kasus covid-19 di Indonesia harus membuat pemerintah secara ketat memantau perkembangannya di dalam negeri. 

“Tentu kita perlu surveilans ketat tentang perkembangan kasus di negara kita. Tentu kita serahkan pada Kementerian Kesehatan apakah akan (atau sudah) melakukan lima hal yang sudah dilakukan India atau barangkali ada pertimbangan lain,” tegas Tjandra. 
 

Baca Juga: 

Epidemiolog: Tingginya Laporan Kasus Covid-19 di Negara Tetangga karena Pencatatan Sistematis


Sebanyak lima langkah yang dilakukan India terkait covid-19, di antaranya memberlakukan mock drills untuk mencek kesiapan kalau kasus terus meningkat. Selanjutnya, Pemerintah Pusat India sudah memberi instruksi ke seluruh negara-negara bagian untuk menjamin ketersediaan empat hal, yaitu oksigen, tempat tidur isolasi, ventilator, dan obat esensial yang diperlukan. 

Ketiga, surveilans diperketat dengan penerapan program terintegrasi (“Integrated Disease Surveillance Programme”) yang secara ketat memonitor dua hal, “Influenza-Like Illness (ILI)” atau gejala serupa influenza, dan “Severe Acute Respiratory Illness (SARI)” atau gangguan pernapasan yang akut dan berat. 

Hal keempat diberlakukan kebijakan test covid-19 untuk semua kasus SARI yang dirawat di rumah sakit dan 5 persen kasus ILI. Kelima, ditetapkan kebijakan hasil positif covid-19 pada kasus SARI dikirimkan untuk pemeriksaan Whole Genome Sequencing melalui jaringan Indian Council of Medical Research (ICMR).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)