Dirut BRI Respons Kepala Cabang Diduga Diculik dan Dibunuh

Penemuan mayat/Medcom.id

Dirut BRI Respons Kepala Cabang Diduga Diculik dan Dibunuh

M Ilham Ramadhan Avisena • 21 August 2025 20:20

Jakarta: Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Persero Hery Gunardi tengah mendalami dan menunggu hasil penyelidikan dari Polri. Yakni, terkait kepala cabang yang diduga diculik dan dibunuh. 

"Karyawan yang meninggal itu kita sedang lakukan pendalaman, kita juga prihatin. Sepertinya diculik, saya lihat di videonya itu diculik dari mobil, dimasukin mobil terus dibawa, ternyata meninggal tadi pagi," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, Jakarta, Kamis, 21 Agustus 2025.

Pendalaman yang dilakukan perseroan berkaitan dengan melihat sebab, apakah itu terkait dengan upaya penagihan atau hal lainnya. Untuk itu Hery menyatakan belum dapat berkomentar lebih jauh. 

"Apakah itu ada kaitan dengan penagihan? Collection? Atau gimana? Itu kita belum dapat. Polisi sedang melakukan pendalaman untuk itu. Nanti kalau ada berita positif akan kami update," kata Hery. 
 

Baca: Kronologi Penemuan Mayat Terlilit Lakban di Bekasi

Hal itu ia sampaikan setelah mendapatkan pertanyaan dalam RDP dari anggota Komisi VI Ismail Bachtiar. Dia menanyakan ihwal jam kerja para karyawan BRI yang dinilai terlalu lentur. 

Dari informasi yang ia terima, penagihan masih dilakukan oleh karyawan BRI pada pukul 11 malam. Dia khawatir karena jam kerja yang berlebih itu menjadi salah satu sebab peristiwa penculikan dan pembunuhan tersebut. 

"Bukan 1-2 kali menerima masukan dan keluhan oleh stakeholder, khususnya karyawan-karyawan bapak-bapak di bawah. Mohon kiranya dalam memberikan target kepada karyawan untuk senantiasa memperhatikan dampak risiko yang mungkin saja mereka hadapi," kata Ismail.

Ismail berharap kejadian teranyar, tidak terkait dengan Bank BRI. Ismail mendorong agar BRI lebih memperhatikan keselamatan kerja para pegawainya. Dia juga mendorong agar perseroan mau melibatkan kerja sama TNI dan Polri dalam melakukan penagihan, utamanya di jam-jam yang tak lazim. 

"Banyak yang mengeluh ke saya karyawan itu kadang sampai jam 11 malam masih harus di rumah nasabah untuk menagih. Ini penting untuk menjadi perhatian kita bahwa mereka ini bukan robot, Pak, manusia. Saya mendorong supaya ada kerjasama lintas sektor khususnya dengan TNI Polri," pungkas Ismail.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Sholahadhin Azhar)