Respons Dasco soal Pernyataan Keras Presiden Prabowo Bentuk Sinyal Reshuffle

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. (Metrotvnews.com/Fachri)

Respons Dasco soal Pernyataan Keras Presiden Prabowo Bentuk Sinyal Reshuffle

Fachri Audhia Hafiez • 6 February 2025 11:15

Jakarta: Presiden Prabowo Subianto bakal menindak jajarannya yang tidak bekerja serius untuk rakyat. Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad merespons soal pernyataan itu bentuk sinyal reshuffle atau tidak.

"Presiden yang mempunyai hak prerogatif, kita serahkan kepada presiden untuk kemudian dalam setelah 100 hari ini, apakah kemudian melakukan evaluasi atau kemudian membuat langkah-langkah perbaikan di internal," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 6 Februari 2025.

Menurut Dasco, pernyataan Prabowo tersebut bentuk peringatan keras Kepala Negara ke menteri-menteri. Para menteri diminta untuk mengevaluasi internal masing-masing.

"Saya pikir kan Pak Prabowo itu orangnya terbuka. Kalau dia sudah bicara terbuka artinya itu adalah warning kepada pembantu-pembantunya yaitu menteri untuk kemudian melakukan evaluasi secara internal di kementerian masing-masing," ucap Dasco.

Wakil Ketua DPR itu mengatakan Prabowo sejatinya paling mengerti mengenai kinerja para menterinya. Prabowo juga merasakan kinerja kementerian yang belum maksimal dan sudah.
 

Baca juga: Presiden Prabowo Mengaku Takut Kecewakan Rakyat

"Saya tahu kan Pak Prabowo sebagai presiden tentunya paling mengerti tentang pembantu-pembantunya yang bisa kemudian mengimbangi kerja dan kemudian mengimbangi presiden dalam menunaikan janji kampanye presiden pada saat ini," ujar Dasco.

Sebelumnya, Prabowo memberikan ultimatum bahwa dirinya tidak segan-segan menindak pihak-pihak yang masih bandel. Termasuk, aparat yang tidak berpihak kepada rakyat.

Menurut Prabowo, dirinya sudah memberikan kesempatan bagi semua pihak untuk melakukan perbaikan di 100 hari kerja pemerintahannya. Namun, bila peringatan itu tidak dihiraukan, maka Prabowo tidak segan menindak tegas.

"100 hari pertama ya saya sudah beri peringatan berkali-kali, sekarang siapa yang bandel, siapa yang dablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat pemerintah yang bersih, saya akan tindak," kata Prabowo dalam pidatonya di Resepsi Harlah Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta, Rabu, 5 Februari 2025.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)