Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Al Abrar • 28 March 2025 13:19
Jakarta: Spekulasi mengenai Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) semakin menguat. Hal ini diperkuat dengan sikap Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, yang menyambut baik gagasan perubahan nama partai menjadi Partai Terbuka, sebuah konsep yang sebelumnya pernah diusulkan oleh Jokowi.
Meski memiliki kedekatan dengan berbagai partai politik, hingga kini Jokowi belum menentukan kendaraan politik barunya setelah keluar dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Menanggapi isu tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem, Hermawi Taslim, menegaskan hubungan partainya dengan Jokowi merupakan bagian dari silaturahmi politik yang terus dijaga. Ia juga menegaskan bahwa NasDem menghormati setiap pilihan politik Jokowi, termasuk jika mantan Gubernur DKI Jakarta itu memutuskan bergabung dengan PSI.
"NasDem mengembangkan politik silaturahmi, senantiasa berusaha dekat dan dialogis dengan semua kalangan, termasuk tapi tidak terbatas hanya dengan Jokowi," kata Hermawi saat dikonfirmasi, Kamis, 28 Maret 2024.
Hermawi juga menilai wajar jika seseorang dianggap dekat dengan partai politik tertentu. "Jadi ya biasa-biasa saja kalau seseorang dilihat mendekat dengan parpol tertentu, seumpama Jokowi dianggap dekat dengan PSI, itu biasa saja," tambahnya.
Namun, ia mengaku belum mengetahui secara pasti apakah Jokowi benar-benar akan bergabung dengan PSI atau tidak.
"Merapat ke mana itu hak konstitusional Jokowi," pungkasnya.