Wisma Atlet. Foto: MI/Vicky Gustiawan
Jakarta: Wisma Atlet Kemayoran yang awalnya dibangun untuk Asian Games 2018, kemudian sempat difungsikan sebagai Rumah Sakit Darurat COVID-19, kini siap beralih fungsi secara permanen menjadi hunian bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait (Ara), mengumumkan bahwa tiga tower di kompleks Wisma Atlet sudah siap untuk diresmikan.
"Jadi yang pertama kami diminta menginfokan kebijakan dan project yang sudah siap. Project yang sudah siap untuk diresmikan adalah 3 tower di Kemayoran, yang Wisma Atlet. Itu sudah siap diresmikan," kata Ara usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 18 Februari 2025.
Dari Wisma Atlet Hingga Rumah Sakit Darurat COVID-19
Wisma Atlet Kemayoran dibangun mulai 17 Maret 2016 dan selesai pada Januari 2018, dengan tujuan utama sebagai tempat tinggal sementara bagi atlet dan ofisial yang bertanding dalam Asian Games dan Asian Para Games 2018. Kompleks ini terdiri dari 10 tower dengan total lebih dari 7.400 unit.
Saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia pada Maret 2020, pemerintah mengubah fungsi Wisma Atlet menjadi Rumah Sakit Darurat COVID-19 untuk menampung pasien yang membutuhkan perawatan. Selama hampir tiga tahun beroperasi, tempat ini menjadi salah satu pusat penanganan utama pandemi di Indonesia hingga akhirnya resmi ditutup pada pertengahan 2023.
Baca juga:
Inovasi Perumahan Mendorong Kebangkitan Industri Lokal
Revitalisasi Menuju Hunian Tetap
Setelah tidak lagi digunakan sebagai rumah sakit darurat, pemerintah memutuskan untuk merevitalisasi Wisma Atlet agar dapat difungsikan sebagai hunian permanen bagi ASN dan MBR. Ara menyebutkan bahwa selain tiga tower yang siap diresmikan, tujuh tower lainnya masih dalam tahap penyelesaian dan ditargetkan rampung pada akhir April 2025.
"Kemudian 7 tower sudah siap di bulan April akhir. Jadi total 10 tower," ujar Ara.
Skema Hunian dan Program FLPP
Selain merevitalisasi Wisma Atlet, pemerintah juga memberikan akses kepada masyarakat berpenghasilan rendah melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Ara menyatakan bahwa hingga saat ini, rumah subsidi yang sudah dibangun, sedang dibangun, dan telah diserahkan mencapai 104 ribu unit.
"Kemudian juga kita diminta mengumumkan perumahan subsidi, FLPP, yang sudah dibangun, yang sedang dibangun, dan yang sudah diserahkan. Total per hari ini 104 ribu per hari ini," tambahnya.
Seiring akan diresmikannya Wisma Atlet sebagai hunian ASN dan MBR, pemerintah berharap fasilitas ini dapat membantu menyediakan tempat tinggal yang layak dan terjangkau, sekaligus mengoptimalkan kembali pemanfaatan aset negara yang sebelumnya digunakan dalam berbagai peristiwa penting nasional.