Puncak Tri Suci Waisak Disertai Penerbangan Ribuan Lampion

Penerbangan lampion dalam perayaan Waisak 2025. Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim

Puncak Tri Suci Waisak Disertai Penerbangan Ribuan Lampion

Ahmad Mustaqim • 13 May 2025 07:52

Magelang: Ribuan umat Buddha melaksanakan doa pada puncak Tri Suci Waisak di Candi Borobudur Magelang, Jawa Tengah pada Senin malam, 12 Mei 2025. Penerbangan lampion dilakukan di sejumlah titik secara terjadwal. 

Penerbangan lampion dilakukan lebih dulu bagi pengunjung yang sudah dikoordinasi panitia Waisak. Penerbangan awal lampion dilakukan di sisi utara Candi Borobudur
Sementara, sesi berikutnya dilakukan tak lama setelah puncak perayaan detik-detik Tri Suci Waisak Nasional 2569 BE/2025 yang jatuh pada pukul 23.55.29 WIB. 

Ketua Panitia Waisak Nasional, Hartati Murdaya mengajak para umat Buddha meneladani kehidupan Sidharta Gautama. Sosok yang dilahirkan 623 sebelum masehi (SM) itu menjadi Sang Buddha pada usia 35 tahun. 

"Sang Buddha Sidharma Gautama mencapai penerangan sempurna jadi budah 558 SM pada usia 35 tahun," kata Hartati di hadapi umat Buddha di Candi Borobudur. 
 

Baca: Suasana Pelataran Candi Borobudur Jelang Waisak

Buddha Gautama, kata dia, melewati jalan panjang spiritual sebelum mencapai kesempurnaan. Sidharta Gautama mampu mengendalikan diri dan egonya pada godaan duniawi semasa hidup. 

"Teladan Sang Buddha sangat penting dalam kehidupan penuh nafsu dan konflik. Akar kemarahan, kebencian, iri hati. Buddha Gautama mengajarkan pengendalian diri yang selama ini mengutamakan ego," kata dia. 

Dalam situasi saat ini, Hartati mencontohkan kehidupan yang serba tidak pasti. Konflik di sejumlah negara dan daerah, saling menyerang hingga membunuh serta berujung kesengsaraan. 

"Sang buddha mengajarkan; kehidupan singkat diliputi ketidakkekalan, selalu kosong, apa yang timbul lenyap kembali," katanya.  

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)