Hasil Jualan Kudapan Khas Indramayu Membawa Nenek Marpuah ke Tanah Suci

Indramayu: Nenek Marpuah, 93, memetik hasil kesabaran dan kerja kerasnya dari berjualan jajanan tradisional Indramayu. Marpuah bisa berangkat ke Tanah Suci untuk menjadi tamu di rumah Allah.

"Saya sehari-hari berjualan,” kata Marpuah, warga Blok Karanganyar, RT 13 RW 03, Desa Santing, Kecamatan Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Kamis, 8 Mei 2025.

Marpuah berjualan jajanan tradisional khas Indramayu, yakni geblog dan blendung jagung. Dengan menggendong cepon (bakul bambu), ia berjalan kaki keliling desa setiap hari untuk menawarkan dagangannya tersebut.

"Saya sudah berjualan jajanan tradisional sejak lama, sejak masih muda. Hingga kini sasya juga masih berjualan jajanan tradisional itu,” tutur Marpuah. 

Penghasilan yang tidak besar tidak menyurutkan niat Marpuah untuk menunaikan ibadah haji. “Ya nabung, enggak tentu, tergantung hasil jualannya. Kadang nabungnya Rp5 ribu, Rp10 ribu atau Rp15 ribu,” ungkap Marpuah.

Dari hasil jualan jajanan tradisional itu pula Marpuah juga berhasil membesarkan enam anaknya dan kini memiliki 13 cucu.  Setelah terkumpul hingga Rp 500 ribu, Marpuah pun menyuruh anaknya untuk menabungkan uang tersebut ke salah satu bank BUMN.

Puluhan tahun menabung, Marpuah akhirnya bisa mendaftar haji pada 2012. Hingga akhirnya ia masuk ke dalam daftar calon jamaah haji (calhaj) yang akan berangkat pada musim haji tahun ini. 

Marpuah tercatat ke dalam Kloter 11 KJT Kabupaten Indramayu. Ia dijadwalkan masuk Asrama Haji Indramayu Provinsi Jawa Barat pada 14 Mei 2025 dan diterbangkan ke Tanah Suci pada 15 Mei 2025 dan didampingi oleh anak pertamanya.

“Rasanya ya senang sekali, udah nungguin lama,” tutur Marpuah. 

Marpuah tercatat sebagai calon haji tertua dari Kabupaten Indramayu. Kini Marpuah selalu berdoa agar dirinya selalu diberikan kesehatan untuk bisa menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji tahun ini.

(MI/(UL)