Populer Ekonomi: Indonesia Alihkan Impor BBM hingga Rumor Merger Grab-GOTO

Ilustrasi. Foto: Medcom.id.

Populer Ekonomi: Indonesia Alihkan Impor BBM hingga Rumor Merger Grab-GOTO

Ade Hapsari Lestarini • 12 May 2025 08:27

Jakarta: Sejumlah berita ekonomi menjadi terpopuler pada Senin, 12 Mei 2025. Berita-berita ini terpantau menjadi perhatian para pembaca Metrotvnews.com.

Pembaca menyoroti beberapa isu yang sedang mengemuka saat ini. Berikut rangkuman berita selengkapnya:
 

1. Negosiasi Tarif Trump, Indonesia Alihkan Impor BBM dari Singapura ke AS


Pemerintah Indonesia berencana mengubah sumber impor bahan bakar minyak (BBM) dari Singapura ke Amerika Serikat (AS).

Baca selengkapnya di sini
 

2. Akhir Pekan, Harga Emas Antam 'Mager' di Rp1,928 Juta/Gram


Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam yang dijual di Butik Emas Antam pada hari ini tidak mengalami perubahan dibandingkan harga di hari sebelumnya.

Baca selengkapnya di sini

 
Baca juga: Tertinggi Sepanjang Sejarah! Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton

3. GOTO Tak Menampik Isu soal Rumor Merger dengan Grab


PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akhirnya buka suara soal kabar rencana Gojek dicaplok Grab dalam beberapa bulan ke depan. Manajemen GOTO mengaku 'banyak tawaran' dari berbagai pihak terkait penggabungan perusahaan di bawah satu kepemilikan tersebut.

Baca selengkapnya di sini
 

4. Menperin Tegaskan Revisi TKDN Bukan Latah karena Tarif Trump


Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan revisi aturan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang dilakukan pemerintah bukan diambil secara tergesa-gesa atau karena desakan akibat tarif yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump.

Baca selengkapnya di sini
 

5. Tantangan Bertubi-tubi, Pemerintah Bakal 'Mati-matian' Perkuat Manufaktur Nasional


Industri manufaktur di berbagai negara saat ini tengah menghadapi dampak dari ketidakpastian ekonomi global, termasuk Indonesia. Karenanya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berkomitmen memperkuat sektor manufaktur nasional melalui kebijakan afirmatif yang pro-industri dalam negeri.

Baca selengkapnya di sini

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)