pedagang di Pasar Tradisional Terong, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Metrotvnews.com/ Muhammad Syawaluddin.
Muhammad Syawaluddin • 10 March 2025 22:07
Makassar: Harga MinyaKita yang dijual di pasar tradisional di Kota Makassar melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Selain itu, jumlah dalam tiap kemasan tidak sesuai dengan yang tertera.
Salah satu pedagang di Pasar Tradisional Terong, Jasmiana, mengatakan saat ini harga minyak goreng merek MinyaKita mengalami kenaikan tidak sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang tertera di kemasan.
"Harga jual naik karena modal juga naik kalau belanja," katanya, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 10 Maret 2025.
Dia mengatakan semua MinyaKita baik yang berat 1 liter hingga 5 liter mengalami kenaikan. Biasanya, harga jual Minyak Kita 1 liter distributor itu Rp17 ribu sekarang naik Rp18 ribu. Sementara HET berada di angka Rp15.700.
"Itu memang disitu ada HETnya Rp15.700, tapi yang jelas saya belikan (dari distrobutor) juga diatas HET," jelasnya.
Begitu juga dengan berat, dia mengaku pada awalnya tidak tahu dengan ketidaksesuaian antara yang tertera di kemasan. Lantaran dirinya membeli Minyak Kita itu perdus bukan eceran.
"Kalau masalah ukurannya kita ndak tau karena kita juga tidak timbang satu-satu, karena kita juga beli perdus," jelasnya.
Ia bahkan pernah mendapat komplain dari para konsumen bahwa berat yang ada dalam kemasan tidak sesuai atau isinya kurang.
"Yang biasa komplain itu pembeli dan saya pernah dapat komplain dari pembeli karena kurang isinya atau kurang dari satu liter," ujarnya.
Dia juga tidak tahu penyebab dari kurangnya isi dari Minyak Kita itu. Dirinya hanya tahu bahwa minyak tersebut dibuat atau dikemas oleh perusahaan yang berbeda-beda.