Dapur SPPG di Kota Yogyakarta Ditambah di Kampus Unisa

Dapur SPPG Unisa Yogyakarta. Dokumentasi/ istimewa

Dapur SPPG di Kota Yogyakarta Ditambah di Kampus Unisa

Ahmad Mustaqim • 11 March 2025 12:53

Yogyakarta: Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk menunjang program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Yogyakarta bertambah. SPPG baru yang akan beroperasi yakni Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, di Notoprajan, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta. 

"Dari Unisa Yogyakarta tadi mungkin sudah 80-90 persen (Kesiapan Dapur SPPG)," kata Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Badan Gizi Nasional (BGN), Avira Durrotul Rasyida, seusai melakukan verifikasi lokasi dapur SPPG Unisa Yogyakarta, Selasa, 11 Maret 2025. 
 

Baca: Sinergi Kemenekraf-BGN Dorong Gizi Seimbang Lewat Industri Kreatif
 
Avira mengatakan verifikasi di SPPG itu dilakukan pengecekan mulai dari lokasi dapur, luasan, kelengkapan. Selain itu, kesiapan dapur sudah berapa persen untuk operasional dalam waktu dekat. 

Ia mengatakan tim yang melakukan verifikasi juga memberikan sejumlah catatan untuk mengoptimalkan dapur SPPG. Avira memperkirakan dapur SPPG tersebut dapat beroperasi dalam waktu dekat. 

"Kemungkinan setelah lebaran. Tadi kami lihat juga materialnya, manpower, ya kelengkapan dapur, safety dapur seperti apa," jelasnya. 

Avira mengungkapkan pelaksanaan program MBG nantinya ada ahli gizi untuk memastikan makanan yang disajikan memenuhi gizi yang diperlukan. Hal penting yang menurutnya perlu segera dilakukan yakni dapur SPPG Unisa Yogyakarta dapat segera memenuhi apa yang masih kurang, dan bisa segera beroperasi. 

Sejauh ini, MBG di Kota Yogyakarta dilayani SPPG di Kecamatan Kotagede dan Umbulharjo. Sebagaimana dapur SPPG lain, nantinya dapur SPPG Unisa ditarget memproduksi 3.000-3.500 porsi makanan per hari. Sasaran penerima manfaatnya diutamakan TK ABA, SD, dan SMP sekitar.

Wakil Rektor II Bidang Keuangan, Umum, dan Sumber Daya Unisa Yogyakarta, Yuli Isnaeni, menyebut kesiapan institusinya untuk mengoperasikan SPPG sudah 90 persen. Ia menyatakan ada hal-hal kecil yang sperlu diperbaiki. 

"Seminggu ini kita perbaiki. Sasaran utama TK ABA di wilayah Ngampilan, siswa SD, mungkin beberapa siswa SMP. Unisa juga rencananya memberi untuk ibu hamil, tapi menunggu persetujuan BGN," kata dia. 

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)