Trump Tetapkan Kolombia dan Afghanistan ke Daftar Negara Gagal Perangi Narkoba

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. The New York Times

Trump Tetapkan Kolombia dan Afghanistan ke Daftar Negara Gagal Perangi Narkoba

Muhammad Reyhansyah • 17 September 2025 09:25

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menetapkan Afghanistan, Bolivia, Myanmar, Kolombia, dan Venezuela sebagai negara yang “gagal secara nyata” memenuhi kewajiban mereka dalam perjanjian internasional pemberantasan narkotika selama 12 bulan terakhir. Penetapan ini berpotensi memengaruhi aliran pendanaan bagi negara-negara tersebut.

“Saya dengan ini menetapkan Afghanistan, Bolivia, Burma (Myanmar), Kolombia, dan Venezuela sebagai pihak yang gagal secara nyata dalam 12 bulan terakhir memenuhi kewajiban mereka berdasarkan perjanjian internasional pemberantasan narkotika,” bunyi deklarasi Trump yang dikutip TRT World, Selasa 16 September 2025.

Ia secara khusus menyoroti Kolombia, dengan menyebut bahwa penanaman koka dan produksi kokain mencapai rekor tertinggi di bawah pemerintahan Presiden Gustavo Petro.

“Upaya Petro yang gagal untuk berdamai dengan kelompok narco-teroris justru memperburuk krisis,” tulis Trump.

Meski demikian, Trump menyampaikan apresiasi kepada aparat keamanan Kolombia atas “keberanian dan keterampilan” mereka.

Trump menegaskan kegagalan Kolombia memenuhi kewajiban pengendalian narkotika “sepenuhnya menjadi tanggung jawab kepemimpinan politiknya.” Ia membuka kemungkinan perubahan status apabila pemerintah Kolombia mengambil tindakan lebih agresif untuk memberantas koka serta menekan produksi dan perdagangan kokain.

Trump sebelumnya sudah mengancam akan “mendiskualifikasi” upaya Petro, yang dinilai tidak efektif. Sejumlah anggota parlemen dari Partai Republik juga mendukung pemotongan signifikan terhadap bantuan non-militer bagi Kolombia.

Menanggapi keputusan tersebut, Presiden Gustavo Petro menyampaikan penyesalannya dalam sebuah pernyataan video. Ia menilai keputusan AS tidak adil, mengingat “puluhan polisi, tentara, dan warga sipil” telah tewas dalam perang melawan kartel narkoba dan gerilyawan kiri yang dibiayai perdagangan narkotika.

Sementara itu, Duta Besar Kolombia untuk Washington, Daniel Garcia-Pena, mengingatkan bahwa pendanaan dari AS sudah terdampak pembubaran USAID. Menurutnya, AS berpotensi memangkas sekitar USD100 juta dari program-program yang tidak terkait langsung dengan perang melawan narkotika apabila Trump benar-benar mendiskualifikasi Kolombia.

Kolombia terakhir kali masuk dalam daftar negara “gagal” pada 1997, ketika kartel narkoba menyusup hingga ke level kekuasaan tertinggi. Sejak tahun 2000, berbagai pemerintahan AS telah menyalurkan miliaran dolar bantuan ke Kolombia. Namun, kerja sama mulai goyah sekitar satu dekade lalu, setelah program penyemprotan ladang koka dengan glifosat dihentikan.

Sesuai hukum AS, presiden wajib setiap tahun mengidentifikasi negara-negara yang dianggap gagal memenuhi kewajiban mereka di bawah perjanjian internasional pemberantasan narkotika dalam periode 12 bulan sebelumnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)