Jantung/Ilustrasi Freepik
Achmad Zulfikar Fazli • 10 September 2025 19:54
Jakarta: Analis Muda Kebijakan Penjaminan Manfaat Rujukan BPJS Kesehatan, Gregorius Virgianto Arpuji Anggoro Putro, mengungkapkan, kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional per 31 Juli 2025, mencapai 280,7 juta orang. Khusus penyakit jantung, tercatat rata-rata terjadi peningkatan 500 ribu peserta JKN per tahun.
Pada 2024, tercatat pembiayaan untuk pengobatan penyakit jantung senilai Rp19, 2 triliun dari total Rp37 triliun pembiayaan untuk pengobatan penyakit katastropik di Tanah Air.
"Setiap tahun, kasus penyakit jantung dan pembiayaan pengobatan penyakit jantung selalu meningkat di Indonesia," ujar Gregorius dalam diskusi daring bertema Penguatan Sumber Daya Manusia dan Fasilitas Pengobatan Penyakit Jantung di Indonesia yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12 di Jakarta, Rabu, 10 September 2025.
Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia (YJI), Annisa Pohan Yudhoyono, mengungkapkan satu dari tiga kematian di Indonesia disebabkan penyakit jantung. Penyakit jantung bisa disembuhkan bila mendapat penanganan secara dini.
"Salah satu tantangan dalam pengobatan penyakit jantung di Indonesia adalah biaya pengobatan yang mahal," ujar Annisa.
Baca Juga:
Diabetes dan Hipertensi Tak Terkendali, Sri Windrati Terpaksa Pasang Ring Jantung |