Ilustrasi. FOTO: dok MI
Jakarta: Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar memerintahkan jajarannya untuk memastikan negara memiliki stok sekitar 1,2 juta ton untuk dibawa ke 2024. Hal ini menjadi perhatiannya lantaran sebagai bentuk langkah antisipasi stabilisasi pasokan dan harga pangan.
"Dan prioritaskan agar pengadaan beras berasal dari produksi dalam negeri, sehingga program-program pemerintah untuk rakyat turut membantu petani-petani kita, yang belakangan juga kesulitan dalam pendistribusian hasil tanam mereka,” imbau Daniel, dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 31 Juli 2023.
Ia juga meminta Pemerintah menyalurkan bansos beras dengan kualitas yang baik untuk rakyat. Tidak hanya itu, dirinya menegaskan, bantuan beras yang diberikan harus sesuai standar. "Badan Pangan Nasional dan Perum Bulog diharapkan melakukan perencanaan dan menyiapkan target dengan baik. Salah satunya menyerap beras dari petani kita sendiri,” terangnya.
Dirinya menyebut, DPR terus fokus mengawal program-program bantuan pemberian bahan pangan seperti bansos beras ini. Ia mengingatkan agar program bansos beras disalurkan tanpa menimbulkan kesulitan bagi rakyat.
"Pengawasan harus dilakukan dengan seksama. Jangan sampai rakyat mendapat bantuan tapi diminta biaya lain-lain untuk menebusnya. Atur sistem pengawasan sedemikian rupa untuk menutup lubang-lubang potensi pungli,” tegas Daniel.
Komisi IV DPR juga meminta pemerintah bekerja sama dengan pihak berwajib untuk menghindari berbagai bentuk pelanggaran. Seperti, kata Daniel, modus distribusi fiktif yang biasa dilakukan saat penyaluran distribusi di lapangan dan juga adanya pungli dari oknum-oknum kepada penerima manfaat.
"Program bantuan bagi rakyat kecil harus diawasi dengan ketat dalam penyalurannya. Kita tidak ingin program yang baik ini disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab sehingga menyengsarakan rakyat," ujarnya.
Meski demikian, Daniel mengapresiasi diperpanjangnya program bansos beras untuk rakyat. Menurutnya, masyarakat yang berpenghasilan rendah harus menjadi fokus dari pemerintah dalam menerima bantuan.
"Apalagi setelah pandemi covid-19 banyak keluarga yang awalnya merupakan masyarakat menengah atau menengah ke atas, tapi saat ini masuk dalam kategori keluarga yang berkekurangan. Jadi update data DTKS sangat relevan,” tutup Daniel.