Pemerintah Swedia Akhirnya Kutuk Aksi Pembakaran Al-Quran

Polisi mengambil tindakan terhadap respons warga atas aksi pembakaran Al-Quran di Stockholm, Swedia pada Rabu, 28 Juni 2023. (EPA-EFE)

Pemerintah Swedia Akhirnya Kutuk Aksi Pembakaran Al-Quran

Willy Haryono • 3 July 2023 07:36

Stockholm: Swedia akhirnya mengutuk aksi pembakaran Al-Qur'an yang dilakukan di luar masjid utama Stockholm beberapa hari lalu, menyebutnya sebagai tindakan "Islamofobia" pada hari Minggu kemarin. Kecaman dilayangkan setelah Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyerukan langkah-langkah kolektif untuk menghindari aksi pembakaran salinan Al-Qur'an di masa mendatang.

"Pemerintah Swedia memahami sepenuhnya bahwa tindakan Islamofobia yang dilakukan individu dakam demonstrasi (pembakaran Al-Qur'an) di Swedia dapat menyinggung umat Islam," kata Kementerian Luar Negeri Swedia.

"Kami mengutuk keras tindakan ini, yang sama sekali tidak mencerminkan pandangan pemerintah Swedia," tambahnya, dikutip dari laman Malay Mail, Senin, 3 Juli 2023.

Kecaman datang sebagai tanggapan atas seruan tindakan kolektif dari OKI untuk menghindari pembakaran salinan Al-Qur'an di masa mendatang.

Badan beranggotakan 57 orang itu bertemu di markas besar di Jeddah untuk menanggapi insiden pada Rabu lalu, di mana seorang warga Irak yang tinggal di Swedia, Salwan Momika, 37, menginjak kitab suci Islam dan membakar beberapa halamannya.

OKI mendesak negara-negara anggota untuk “mengambil langkah-langkah terpadu dan kolektif untuk mencegah terulangnya insiden penodaan salinan" Al-Qur'an, menurut sebuah pernyataan yang dirilis setelah "KTT luar biasa."

Baca juga:  OKI Serukan Tindakan Kolektif untuk Mencegah Pembakaran Al-Quran

"Pembakaran Al-Quran, atau teks suci lainnya, adalah tindakan ofensif dan tidak sopan serta provokasi yang jelas. Ungkapan rasisme, xenofobia, dan intoleransi terkait tidak memiliki tempat di Swedia atau di Eropa," kata Kemenlu Swedia.

Pada saat yang sama, pihak kementerian menambahkan bahwa Swedia memiliki "hak kebebasan berkumpul, berekspresi, dan demonstrasi yang dilindungi secara konstitusional."

Sejumlah negara termasuk Irak, Kuwait, Uni Emirat Arab dan Maroko telah memanggil duta besar Swedia sebagai bentuk protes atas insiden pembakaran Al-Quran.

Kemarin, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan bahwa negaranya menunda pengiriman duta besar baru untuk Swedia, Hojjatollah Faghani, menyusul aksi pembakaran di Stockholm.

Kepolisian Swedia telah memberikan izin kepada Momika sejalan dengan perlindungan kebebasan berekspresi. Tetapi pihak berwenang Swedia kemudian mengatakan bahwa mereka telah membuka penyelidikan atas dugaan "penghasutan terhadap kelompok etnis," seraya mencatat bahwa Momika telah membakar halaman-halaman dari kitab suci Islam di lokasi yang sangat dekat dengan masjid.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)