Eks Menlu Pakistan Ditangkap Terkait Dugaan Kebocoran Dokumen Rahasia

Eks menteri luar negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi. (AP/K.M. Chaudary)

Eks Menlu Pakistan Ditangkap Terkait Dugaan Kebocoran Dokumen Rahasia

Willy Haryono • 20 August 2023 20:26

Islamabad: Mantan menteri luar negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi, ajudan dekat eks perdana menteri Imran Khan, telah ditangkap dari rumahnya di bawah Undang-Undang Rahasia Resmi (Official Secrets Act) sehubungan dengan kebocoran dokumen diplomatik rahasia.

Qureshi, 67, Wakil Ketua Partai Tehreek-e-Insaf (PTI) Pakistan, ditangkap pada Sabtu malam dan dibawa ke markas Badan Investigasi Federal (FIA). Penangkapan dilakukan usai Qureshi menuntut keadilan terhadap partainya dalam pemilihan umum mendatang.

Pernah dua kali menjadi menteri luar negeri Pakistan, Qureshi ditangkap di bawah Undang-Undang Rahasia Resmi karena diduga melanggar kerahasiaan telegram resmi yang dikirim oleh Kedutaan Besar Pakistan di Amerika Serikat ke kantor Kemenlu Pakistan saat dirinya masih menjabat menlu.

Pada hari Minggu, 20 Agustus 2023, Qureshi muncul di sebuah sesi pengadilan, yang mengizinkan FIA menahannya selama satu hari. Hakim Yudisial Ehtisham Alam Khan mengeluarkan izin tersebut, dan meminta FIA untuk menghadirkannya di depan pengadilan pada hari Senin besok.

"Saya belum membagikan dokumen semacam itu dengan orang yang tidak terkait," kata Qureshi saat berbicara dengan awak media sebelum dikirim ke tahanan.

Ia menegaskan bahwa tidak ada kode rahasia Pakistan yang telah dibobol. Qureshi mengaku selalu "bertindak secara bertanggung jawab" selama menjabat posisi menlu Pakistan. "Ini adalah kasus bermotivasi politik," tegas Qureshi, seperti dilansir dari laman Outlook India.

'Konspirasi Asing'

Mantan perdana menteri Pakistan Imran Khan telah lama menyebut dokumen kabel diplomatik yang hilang sebagai bukti "konspirasi asing" untuk mencopotnya sebagai perdana menteri pada April tahun lalu.

Sebuah laporan informasi pertama (FIR) yang terdaftar terhadap Qureshi oleh FIA mengacu pada masalah tersebut, dan merujuk pada Pasal 5 (komunikasi informasi yang salah) dan 9 (upaya untuk melakukan atau bersekongkol melakukan pelanggaran berdasarkan Undang-Undang Rahasia ini) dari Undang-Undang Rahasia Resmi Pasal 34 (tindakan yang dilakukan oleh beberapa orang dalam memajukan niat bersama) KUHP Pakistan.

Penangkapan Qureshi terjadi hanya dua hari setelah Imran Khan disebutkan dalam FIR yang didaftarkan oleh FIA berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang Rahasia Resmi 1923 dalam kasus tersebut. "Wakil ketua PTI Shah Mahmood Qureshi telah ditangkap secara ilegal sekali lagi," kata PTI dalam postingan di X, media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Qureshi adalah menteri luar negeri ketika masalah kontroversi kabel diplomatik Pakistan meletus. Sementara itu, Geo News melaporkan pada hari Minggu bahwa pemimpin senior partai Khan lainnya, Asad Umar, telah ditangkap dari Islamabad dalam kasus sandi negara.

Umar telah menjadi ajudan dekat Khan, dan sebelumnya menjabat sebagai sekretaris jenderal partai. Namun, setelah penangkapannya pada kerusuhan 9 Mei, di mana pekerja PTI menyerang instalasi pemerintah dan militer, ia mundur dari jabatan partainya.

Dokumen kabel diplomatik rahasia yang diklaim telah bocor itu berisi laporan pertemuan antara pejabat Kemenlu AS, termasuk Asisten Menteri Luar Negeri untuk Biro Urusan Asia Selatan dan Tengah, Donald Lu, dan utusan Pakistan Asad Majeed Khan, tahun lalu. Sekjen PTI Omar Ayub mengatakan, Qureshi ditangkap tak lama setelah sampai di rumahnya usai menyampaikan konferensi pers.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)