Sri Adiningsih. Foto: ANTARA/Ismar Patrizki
Ahmad Mustaqim • 18 June 2023 08:43
Yogyakarta: Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Sri Adiningsih, telah berpulang pada Sabtu, 17 Juni 2023. Selain mantan Wantimpres, Adiningsih juga dosen di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Didi Achjari, mengatakan Adiningsih merupakan pengajar di fakultasnya. Ia menyampaikan Adiningsih menghembuskan napas terakhir di RSUP dr. Sardjito pada Sabtu, 17 Juni 2023, pukul 18.37 WIB.
"Beliau tutup usia pada usia 62 tahun," kata Didi Achjari dalam keterangan tertulis, Sabtu malam, 17 Juni 2023.
Adiningsih ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Ketua Dewan Wantimpres pada periode 2014-2019. Setelah periode selesai, Adiningsih kembali ke UGM.
"Pemakaman akan dilaksanakan pada Minggu, 18 Juni 2023, di pemakaman Gunung Sempu Hills Memorial Park, Yogyakarta," kata mantan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Yogyakarta ini.
Adiningsih meninggalkan suami, Kunta Setiaji, dan seorang anak bernama Sri Nariswari Setiaji. Sri merupakan lulusan sarjana dari program Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, UGM. Pada tahun 1989, Adiningsih menempuh gelar Master of Science (M.Sc.) dari University of Illinois at Urbana-Champaign di Amerika Serikat. Di universitas yang sama, beliau menempuh gelar doktor bidang ilmu ekonomi.
Setelah mendapat gelar tersebut, Sri Adiningsih melanjutkan karir sebagai dosen dan peneliti di UGM. Ia mengajar beberapa mata kuliah di FEB UGM, antara lain Perekonomian Indonesia, Makroekonomika, Bank dan Lembaga Keuangan, dan Workshop Ekonomika Moneter.
Adiningsih juga mendapatkan amanah menjabat sebagai Kepala Pusat Studi Ekonomi Asia Pasifik UGM. Ia dilantik sebagai guru besar di UGM pada tahun 2012. Kemudian, ia juga mendapatkan amanah menjadi Ketua Pengelola Penelitian dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis (P2EB) FEB UGM pada 2014.
Di luar dunia akademik, Adiningsih pernah dipercaya sebagai adviser/ principal economist Exim Securities pada tahun 1997, anggota tim ahli penyiapan materi GBHN bidang Wanhankamnas tahun 1998, serta anggota pada Ombudsman BPPN sejak 1999. Ia juga pernah ditunjuk sebagai anggota Tim Ahli Panitia Ad Hoc MPR pada tahun 2001 dan kemudian terpilih menjabat sebagai Sekretaris Komisi Konstitusi.
Adiningsih juga terlibat aktif sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) serta menjadi Founder dari Institute of Social Economic & Digital (ISED).
"Beliau dikenal sebagai pribadi yang ramah, peduli, dan menyenangkan oleh para kolega dan mahasiswanya. Civitas akademika FEB UGM merasakan duka yang mendalam atas kepergian beliau," kata Didi.