Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati (tengah). Medcom.id/ Ahmad Mustaqim
Ahmad Mustaqim • 10 July 2023 16:56
Yogyakarta: Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menyebut Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) khususnya di pesisir selatan sudah diguncang gempa ratusan ribu kali. Catatan itu terhitung sejak 2008 silam.
"Gempa bumi dari 2008 sampai sekarang sudah ratusan ribu kali, tapi sebagian besar tak terasa," kata Dwikorita saat pembukaan Sekolah Lapang Gempa Bumi di Kompleks Pemerintah Kabupaten Bantul, Senin, 10 Juli 2023.
Peristiwa terakhir gempa yang dirasakan masyarakat di Kabupaten Bantul yakni pada 30 Juni 2023. Saat itu gempa berkekuatan magnitudo 6, kedalaman 67 kilometer, dan berpusat di Samudra Hindia.
Menurut Dwikorita gempa berkekuatan dan kedalaman yang sama juga pernah terjadi di kawasan Jawa Timur, seperti di Malang dan Blitar. Namun, dampak yang ditimbulkan berbeda.
"Kerusakan di DIY sangat ringan, sampai ringan, hampir tidak ada kerusakan. Sementara, di Jawa Timur, tak hanya Malang, juga Blitar sekitarnya, kerusakannya cukup parah. Banyak yang mengalami roboh dan rusak parah," jelasnya.
Ia menyebut masyarakat di Yogyakarta pada umumnya sudah siap menghadapi gempa. Hal itu dilihat dari peristiwa pada akhir bulan lalu.
Namun demikian, ia melanjutkan, ancaman gempa dengan kekuatan lebih besar yakni magnitudo 8.7 atau megathrust bisa terjadi di pesisir selatan Yogyakarta. Gempa tersebut bisa sama menimbulkan risiko kerusakan lebih besar.
"Bencana gempa bumi maupun megathrust dapat terjadi sewaktu-waktu," kata mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.