Festival Majelis Taklim Nasional 2025 yang digelar Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama resmi ditutup Wakil Menteri Agama, Romo H. R. Muhammad Syafii, di Asrama Haji Pondok Gede. Dok. Istimewa
Achmad Zulfikar Fazli • 27 November 2025 22:13
Jakarta: Festival Majelis Taklim Nasional 2025 yang digelar Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama resmi ditutup Wakil Menteri Agama, Romo H. R. Muhammad Syafii, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu malam, 26 November 2025. Festival ini dinilai bukan sekadar ruang kompetisi, tetapi wadah bertemunya gagasan, kreativitas, dan energi positif dari ribuan jemaah majelis taklim di seluruh Indonesia.
Ketua Pengurus Pusat Kelompok Kerja Majelis Taklim (Pokja MT), Nyai Sururin, mengatakan majelis taklim memiliki peran strategis dalam memperkuat ketahanan keluarga, menumbuhkan literasi keagamaan, serta menjadi wahana pembelajaran yang terus hidup di tengah masyarakat. Karya-karya yang tampil tahun ini menunjukkan majelis taklim mampu bertransformasi menjadi pusat pembelajaran yang adaptif, terbuka, dan kreatif tanpa meninggalkan akar tradisi.
“Festival ini memperlihatkan bagaimana majelis taklim mampu merespons perkembangan zaman dengan tetap menghadirkan nilai-nilai yang meneduhkan,” ujar Nyai Sururin dalam keterangannya, Kamis, 27 November 2025.
Dia menegaskan Pokja MT sejak awal berkomitmen memperkuat ekosistem pembinaan melalui program-program yang lebih terukur dan berkelanjutan. Salah satu agenda strategis tersebut adalah penyusunan Direktori Majelis Taklim Nasional dan Ensiklopedia Majelis Taklim Indonesia, yang diharapkan menjadi basis data resmi untuk memastikan pembinaan berjalan tepat sasaran.
Nyai Sururin menilai penyusunan direktori dan ensiklopedia ini merupakan langkah penting untuk masa depan majelis taklim. Dengan ketersediaan data yang akurat dan komprehensif, pemerintah dan para penggerak majelis taklim di daerah disebutnya akan lebih mudah merancang program yang relevan.
“Dengan data yang lengkap, kita tidak hanya memiliki peta kekuatan majelis taklim di Indonesia, tetapi juga bisa merancang program yang lebih terarah dan sesuai kebutuhan jemaah,” jelas dia.
Baca Juga:
Menag: Indonesia Punya Modal Besar Ikut Jaga Perdamaian Dunia |