Sinergi Lintas Kementerian Jadi Upaya Pecut Ekspor dan Daya Saing UMKM

Ilustrasi UMKM. Foto: dok MI.

Sinergi Lintas Kementerian Jadi Upaya Pecut Ekspor dan Daya Saing UMKM

Husen Miftahudin • 18 November 2025 13:57

Jakarta: Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso berkomitmen memperkuat kolaborasi lintas kementerian untuk meningkatkan kualitas dan nilai ekspor produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

"Kami berkoordinasi untuk memperkuat daya saing UMKM melalui kolaborasi program-program yang ada, termasuk program UMKM BISA (Berani Inovasi, Siap Adaptasi) Ekspor yang diinisiasi Kemendag," kata Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa, 18 November 2025.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Busan itu mengatakan salah satu penguatan kerja sama tersebut adalah dengan Kementerian UMKM. Melalui kerja sama ini, ia mengharapkan mampu memperkuat daya saing pelaku UMKM, memperluas akses pasar mereka, dan memastikan keberlanjutan usaha para pelaku UMKM.

Selain itu, ia menyampaikan Kemendag dan Kementerian UMKM bersinergi untuk mendorong UMKM agar naik kelas dan kedua instansi juga akan menyelaraskan kebijakan untuk memperkuat daya saing UMKM.

"Dari sisi kebijakan, kedua kementerian terus menyinergikan perspektif kebijakan yang berpihak dan mendukung pertumbuhan UMKM," ujar Busan.

Di sisi lain, kedua kementerian juga turut membahas sejumlah upaya penguatan produk UMKM serta tindak lanjut atas maraknya impor pakaian bekas dan barang tanpa label yang berpotensi mengganggu UMKM.
 

Baca juga: Sudah 83 Persen dari Target, Penyaluran KUR Tembus Rp238,7 Triliun


(Ilustrasi UMKM. Foto: Freepik/Pikisuperstar)
 

Ciptakan ekosistem pemberdayaan UMKM yang lebih solid


Sementara itu, Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengungkapkan per Senin, 17 November 2025 telah terdaftar sekitar 1.300 merek lokal dari kategori pakaian, sepatu, aksesori, dan beragam lainnya untuk menjadi substitusi produk impor ilegal.

Produk-produk ini dipersiapkan untuk menggantikan peredaran pakaian bekas impor, sehingga para pedagang pakaian bekas impor dapat diarahkan untuk menjual pakaian lokal asli yang berkualitas.

Maman menegaskan kolaborasi ini sekaligus menjadi momentum dalam menciptakan ekosistem pemberdayaan UMKM yang lebih solid. "Isu besar yang kami bahas adalah optimalisasi pemberdayaan UMKM dan perlindungan terhadap pelaku usaha lokal. Alhamdulillah, Kemendag sejak awal sangat peduli untuk mendukung UMKM," kata Maman.

"Dengan komunikasi dan intensifikasi koordinasi ini, kami ingin UMKM tumbuh lebih cepat, lebih kuat, dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri," tambah dia.

Terkait dinamika perdagangan pakaian bekas impor dan barang tanpa label ini, kedua menteri akan mengambil langkah terukur dan menyeluruh. Tim teknis dari kedua kementerian akan menindaklanjuti pertemuan dengan mendetailkan skema perlindungan bagi produk lokal.

Upaya ini mencakup penguatan rantai pasok UMKM, hingga penataan model bisnis pedagang baju bekas ilegal agar dapat beralih menjual baju lokal.

"Hal yang terpenting adalah kita harus melindungi produsen dan pelaku ekonomi domestik. Kebijakan kita harus berpihak, adil, dan memberikan solusi terbaik bagi semua," jelas Maman.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)