Ilustrasi ikan hias. Foto: dok MI/Angga Yanuar.
Ade Hapsari Lestarini • 9 June 2025 06:04
Jakarta: Wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor perikanan hias dan akuakultur.
Minat masyarakat terhadap hobi ikan hias di kedua daerah ini juga cukup tinggi, namun masih dibutuhkan lebih banyak sosialisasi tentang peluang bisnis serta inovasi perawatan ikan yang modern dan berkelanjutan, terutama untuk generasi muda.
"Kami ingin mengajak orang-orang mengembalikan gaung hobi ikan hias di Indonesia, yang semenjak covid selesai mengalami penurunan market. Ini menjadi tantangan tersendiri menurut kami. Ternyata, antusias anak-anak muda terlihat sekali," ujar Brand Manager Cppetindo, Wilda Novayana, dalam keterangan tertulis, Senin, 9 Juni 2025.
Melihat peluang ini, Takari dan Cppetindo merancang program secara terpadu untuk menciptakan ekosistem bisnis yang kuat di bidang perikanan hias dengan melibatkan sekolah-sekolah yang memiliki jurusan relevan seperti perikanan, kelautan, atau agribisnis ikan hias.
Harapannya, siswa dapat langsung menerapkan pengetahuan mereka untuk memulai usaha dan turut memajukan industri perikanan nasional. Sekolah bisa mengajukan diri sebagai lokasi selanjutnya untuk pelaksanaan program Cppetindo FishPreneur.
Wirausaha muda di bidang akuakultur
Menurut Wilda, sebagai bentuk komitmen jangka panjang, Cppetindo juga menyiapkan program lanjutan berupa lomba ide bisnis ikan hias setelah rangkaian tur selesai. Program ini akan memberikan dukungan modal serta kerja sama riset pengembangan produk bersama pihak sekolah, menjadikan program Cppetindo FishPreneur sebagai titik awal karier siswa sebagai entrepreneur muda di bidang akuakultur.
Oleh karena itu, melanjutkan kesuksesan sebelumnya, di SMKN 36 Jakarta dan SMKN 2 Tangerang, Cppetindo bersama Takari melanjutkan tur edukasi kewirausahaan bertajuk "Cppetindo FishPreneur" dengan mengunjungi tiga sekolah kejuruan unggulan yang memiliki jurusan perikanan dan kelautan di Jawa Timur dan Jawa Tengah: SMKN 1 Kademangan (Jawa Timur), SMKN 1 Tulungagung (Jawa Timur), dan SMK HKTI Temanggung (Jawa Tengah), di akhir Mei-Juni 2025.
"Melihat antusias pada event sebelumnya di Tangerang, Takari bersama semangatnya ingin datangi lebih banyak sekolah kejuruan di Indonesia. Visi kami adalah menumbuhkan awareness akan potensi yang ada di industri akuakultur Indonesia, dan bagaimana langkah yang bisa diambil generasi penggerak muda-mudi kita untuk terus menumbuhkannya," ujar Wilda.
Kegiatan yang digelar tetap mempertahankan elemen edukatif melalui sesi #TAKARInsights oleh para narasumber kompeten di bidang terkait yang didatangkan khusus dan juga bersama Key Opinion Leaders (KOL). Kompetisi kreatif "Aquascape Battle", serta tantangan digital #ADayWithTakari juga masih menjadi rangkaian program dalam Cppetindo FishPreneur.
Kompetisi "Aquascape Battle" ini berfokus pada keterampilan siswa dalam merakit dan mendesain akuarium secara kreatif dan estetis, pemilihan jenis ikan, serta mengasah kerja sama tim.
Kepala sekolah SMKN 1 Tulungagung, Ning Fadlillah, berharap industri ikan hias di Indonesia, bisa semakin maju, terutama dengan dilibatkannya anak-anak muda yang kreatif dari segi pemasaran, dan desain pengembangan produk di industri akuakultur dan perikanan itu sendiri.
"Saya tertarik sekali karena sesuai dengan apa yang saya dapatkan materi di sekolah, bisa diterapkan dalam kegiatan ini. Menghias aquarium dengan kreativitas untuk menciptakan keindahan dan kealamian, ini menantang dan pengalaman baru untuk saya. Semoga kedepannya makin banyak acara seperti ini untuk mengasah bakat anak muda," ujar salah satu peserta kompetisi Aquascape Battle.