Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji. Foto: Antara.
Anggi Tondi Martaon • 23 October 2025 12:17
Jakarta: Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN terus memperluas akses kontrasepsi hingga ke seluruh pelosok daerah di Indonesia. Kemendukbangga menambah anggaran hingga Rp330 miliar untuk Program Keluarga Berencana (KB) tersebut.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji menyatakan keluarga berencana tidak boleh dianggap isu yang telah selesai. Menurut dia, pengentasan kemiskinan dapat dioptimalkan melalui metode kontrasepsi yang tepat.
"Pengendalian kelahiran adalah bagian dari strategi pembangunan ekonomi dan sosial, bukan sekadar urusan kesehatan. Kontrasepsi bukan soal hamil atau tidak, melainkan soal hak dan masa depan. Siapapun yang ingin menjaga jarak kelahiran harus mendapatkan akses yang mudah," ujar Wihaji dikutip dari Antara, Kamis, 23 Oktober 2025.
Wihaji juga mengingatkan pentingnya efisiensi negara melalui investasi kontrasepsi. Dia mengeklaim setiap anggaran yang diinvestasikan melalui kontrasepsi menghasilkan manfaat berlipat.
"Berapa biaya yang dikeluarkan negara akibat kematian ibu, anak, atau stunting? Jauh lebih efisien jika kita menyediakan alat kontrasepsi yang tepat. Setiap rupiah yang diinvestasikan pada kontrasepsi menghasilkan manfaat berlipat," ungkap Wihaji.
| Baca juga: Kemenkes Jelaskan Soal Pengadaan Alat Kontrasepsi bagi Pelajar |
