Peran Pers Tidak akan Tergantikan

Ilustrasi pers. Medcom.id

Peran Pers Tidak akan Tergantikan

M. Iqbal Al Machmudi • 9 February 2025 12:52

Jakarta: Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu menekankan peran pers tidak akan tergantikan. Untuk menumbuhkan kualitas pers, diperlukan kerja sama semua pihak untuk selalu mendukung pers.

"Peran pers tidak akan tergantikan oleh mekanisme demokrasi lainnya. Maka yang sangat diperlukan adalah para multistakeholders memiliki kewajiban untuk mendukung peran pers, terutama pemerintah yang telah mengeluarkan kebijakan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers," kata Nunik saat dihubungi, Minggu, 9 Februari 2025.

Pers akan tetap menjalankan profesinya secara profesional, terutama insan pers yang berintegritas dalam menghasilkan karya jurnalistik berkualitas, apa pun tantangannya. Termasuk teknologi buatan.

"Hal itu karena kebutuhan pers sebagai pilar ke-4 demokrasi, sebagai jembatan untuk menyuarakan kebutuhan hak kebebasan berekspkresi masyarakat yang tidak selalu mampu disuarakan sendiri, sekaligus memberikan informasi yang akurat, yang dibutuhkan masyarakat yang sering kali menjadi kabut karena kurang transparansinya para pemangku kepentingan dalam menjalankan tata kelola pemerintahan," ujar dia.

Mandat itu harus dilaksanakan untuk kemerdekaan pers, untuk mencapai tujuan mencukupi hakekat negara berdemokrasi yang menjadi hak konstitusional Warga Negara Republik Indonesia.
 

Baca Juga: 

Sejarah, Tema, dan Logo Hari Pers Nasional 2025


Sementara itu, Direktur Pemberitaan Media Indonesia Abdul Kohar menilai peran pers harus menjadi rujukan utama masyarakat. Jangan sampai larut dalam genderang media sosial. Misalnya, menjadikan informasi yang muncul di media sosial sebagai sumber utama, tanpa melakukan verifikasi lagi.

"Sebab, misinformasi dan disinformasi kian merajalela saat ini. Maka, pers mesti jadi penapis itu semua. Pers justru harus mampu menjadi rujukan utama, bukan sebaliknya," ujar Kohar.

Di tengah disrupsi yang sangat besar terhadap media, lanjut dia, pers harus mau dan siap mengedepankan kolaborasi. Bukan sebaliknya, yang berkompetisi secara amat tidak sehat di internal sendiri.

Di sisi lain, setiap insan pers juga memiliki kewajiban yang tertanam dalam dirinya untuk selalu berinovasi dan memanfaatkan teknologi yang ada. Sebab, dengan inovasi tersebut pers akan selalu hidup dan menyesuaikan zaman.

"Inovasi harus jadi DNA pers. Tanpa inovasi, pers bisa 'dimuseumkan' oleh zaman. Ia hidup, tapi sekadar hidup. Dengan inovasi termasuk adaptif terhadap teknologi, pers bisa jadi bagian menentukan atas takdir zaman yang terus berubah," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)