Banjir Besar Terparah Landa Punjab Pakistan, Satu Juta Warga Mengungsi

Hujan deras memicu banjir di Punjab, Pakistan. (Anadolu Agency)

Banjir Besar Terparah Landa Punjab Pakistan, Satu Juta Warga Mengungsi

Willy Haryono • 3 September 2025 16:51

Punjab: Banjir besar yang disebut sebagai terparah dalam sejarah Pakistan melanda wilayah Punjab, dan telah memicu krisis kemanusiaan serius. Hampir satu juta orang terpaksa mengungsi, sementara lebih dari 600 ribu hewan ternak dievakuasi ke lokasi aman oleh aparat militer dan layanan darurat.

“Kami menangani situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, ini banjir terbesar yang pernah melanda Punjab,” kata Direktur Jenderal Otoritas Manajemen Bencana Punjab, Irfan Ali Kathia, seperti dikutip dari ITV, Rabu, 3 September 2025.

Bencana ini dipicu curah hujan ekstrem selama beberapa pekan terakhir, ditambah pelepasan air dari bendungan di India yang memperparah luapan sungai. Data resmi menunjukkan lebih dari dua juta warga terdampak banjir dan sekitar 1.400 desa tergenang.

Situasi sanitasi semakin buruk. Menurut WaterAid, 80 persen pasien di daerah terdampak mengalami diare, banyak anak-anak terkena ruam kulit, bahkan ditemukan kasus kolera. Seorang petugas kesehatan di Lembah Swat, Gulfa’am (42), mengatakan komunitasnya kehilangan akses air bersih dan layanan medis.

“Para ibu sakit karena infeksi, anak-anak menderita diare dan ruam kulit. Tidak ada air, tidak ada toilet. Kondisi ini sangat memprihatinkan,” ujarnya.

Secara nasional, 854 orang dilaporkan meninggal akibat bencana terkait hujan sejak akhir Juni. Pemerintah Punjab mendirikan lebih dari 1.000 kamp pengungsian, tetapi baru sekitar 36.550 pengungsi yang tertampung. Pihak berwenang kini menggunakan drone untuk menemukan warga yang masih terjebak di atap rumah.

Di India, curah hujan tinggi memicu longsor di Uttarakhand dan Himachal Pradesh yang menewaskan sedikitnya lima orang. Hujan deras juga melanda Punjab, India, hingga memaksa sekolah dan perguruan tinggi ditutup sementara.

Direktur WaterAid Pakistan, Mian Muhammad Junaid, menegaskan krisis ini terkait langsung dengan perubahan iklim. “Dunia membutuhkan aksi nyata dari COP30 dan para pemimpin global sekarang juga. Tidak ada seorang pun yang bisa bertahan hidup tanpa akses air bersih,” katanya. (Muhammad Fauzan)

Baca juga:  Pemerintah Pakistan Perluas Area Pencarian Korban Banjir

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)