Founder & CEO K-24 Group Gideon Hartono. Foto: dok Sarihusada.
Ade Hapsari Lestarini • 30 October 2025 21:51
Yogyakarta: Kolaborasi multipihak menjadi strategi dalam mempercepat upaya pencegahan
stunting di Indonesia dengan melibatkan sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, sektor swasta, dan masyarakat.
Dalam upaya mewujudkan Generasi Maju Bebas Stunting, K-24 Group berkolaborasi dengan PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) menggelar kegiatan edukatif bertajuk Festival Sehat Ceria si Kecil di Taman Pintar, Yogyakarta.
Melalui kegiatan ini, K-24 Group dan Sarihusada berharap dapat mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap tumbuh kembang anak dan bersama-sama mewujudkan Generasi Maju Bebas Stunting menuju Indonesia Emas 2045.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menjelaskan penanganan stunting khususnya di daerah Yogyakarta menjadi fokus yang dijalankan oleh pemerintah.
"Di Kota Yogyakarta, kita bersyukur karena prevalensi stunting telah menurun menjadi 10,49 perse . Fokus kami dalam menurunkan stunting ialah dengan mencegah angka stunting baru karena kalau ditangani sebelum kondisi stunting, tingkat keberhasilannya mencapai 70 persen sedangkan jika stunting ditangani setelahnya maka keberhasilannya hanya sekitar 20 persen," kata dia, dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis, 30 Oktober 2025.
Pencegahan perlu dilakukan dimulai fase pranikah dengan prakonsepsi serta pemenuhan nutrisi yang seimbang, contohnya untuk ibu hamil dan anak di atas dua tahun, minum susu merupakan hal penting termasuk mendapatkan nutrisi penting.
"Kami juga mengapresiasi kolaborasi multisektor seperti yang dilakukan oleh K24 & Sarihusada, dimana kolaborasi semacam ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk terlibat dalam upaya bersama menghapus stunting dari Indonesia," jelas dia.
Selaras dengan pesan tersebut, Sales Director Sarihusada, Rizki Imam Ardhi, menegaskan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam memperluas jangkauan edukasi dan layanan nutrisi ke masyarakat.
"Selama lebih dari 71 tahun, Sarihusada terus berkomitmen untuk memastikan kecukupan nutrisi anak bangsa dan secara aktif berkontribusi dalam pencegahan stunting. Kami percaya kolaborasi multipihak, termasuk antar sektor swasta seperti dengan K-24 Group, menjadi kunci dalam menjangkau masyarakat secara lebih luas," ujar Rizki.
Menurut dia, dukungan perusahaan dalam acara ini melalui kegiatan skrining dan pemberian edukasi nutrisi juga merupakan bagian dari kampanye Generasi Maju Bebas Stunting dan 3 Langkah Maju yang telah dijalankan sejak 2023.
"Kami ingin terus membantu orang tua memahami pentingnya tiga langkah sederhana: memantau pertumbuhan anak, berkonsultasi dengan tenaga kesehatan, dan memberikan nutrisi yang tepat, sebagai upaya konkret mencegah stunting," jelas Rizki.

Retailer jadi garda depan memperluas informasi kesehatan
Senada dengan hal tersebut, Founder & CEO K-24 Group, Gideon Hartono, menambahkan, peran retailer seperti apotek dapat menjadi garda terdepan dalam memperluas akses informasi kesehatan bagi keluarga Indonesia.
"Sebagai jaringan apotek yang kini telah berkembang menjadi lebih dari 850 gerai yang tersebar di 166 kota/kabupaten, dan 30 provinsi di Indonesia dan akan terus bertambah menjadi komitmen untuk menjadi lebih dekat dengan masyarakat. Kami ingin hadir bukan hanya sebagai tempat memperoleh obat, tetapi juga sebagai mitra kesehatan keluarga Indonesia," ujar Gideon.
Karena itu, pihaknya menginisiasi Festival Sehat Ceria si Kecil, sebuah kegiatan edukasi untuk meningkatkan pemahaman orang tua mengenai pentingnya deteksi dini tumbuh kembang serta pemenuhan gizi seimbang dalam mencegah stunting. Acara ini sekaligus menjadi awal dari rangkaian pendampingan dan pemberian bantuan bagi anak-anak yang membutuhkan, agar tumbuh kembangnya dapat dipantau secara berkelanjutan.
"Kami percaya upaya pencegahan stunting memerlukan kolaborasi. Untuk itu, kami menggandeng Sarihusada, perusahaan yang berfokus pada nutrisi bangsa selama lebih dari 70 tahun, karena kami memiliki kesamaan visi dalam mendukung tumbuh kembang anak Indonesia. Sebagai wujud nyata pengentasan stunting, Apotek K-24 memberikan PKMK atau Pangan untuk Keperluan Medis Khusus kepada anak di atas satu tahun yang telah terindikasi stunting sesuai dengan resep dokter," papar dia.
Program ini berjalan 3-6 bulan. Langkah ini dilakukan agar bantuan yang diberikan tidak hanya bersifat sesaat, tetapi membawa perubahan yang nyata bagi masa depan mereka. Dia imemastikan setiap upaya yang kami lakukan benar-benar memberikan dampak bagi keluarga Indonesia, dan berkontribusi dalam mewujudkan generasi yang tumbuh sehat, kuat, dan bebas stunting.
Dokter Spesialis Anak dari RS Bethesda Yogyakarta, Devie Kristiani menekankan edukasi langsung kepada orang tua merupakan langkah strategis untuk mempercepat pencegahan stunting di tingkat keluarga.
"Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang dampaknya tidak hanya pada tinggi badan, tetapi juga perkembangan otak, kemampuan belajar, dan produktivitas di masa depan. Untuk itu pencegahan dan deteksi dini menjadi hal yang krusial untuk dilakukan," tambah Devie.
Langkah pertama adalah melakukan pemantauan tinggi dan berat badan anak secara rutin, lalu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk memastikan tumbuh kembangnya sesuai usia. Deteksi dini menjadi kunci agar kondisi gizi anak dapat segera diintervensi sebelum terlambat. Kegiatan seperti ini penting karena memberikan ruang bagi orangtua untuk belajar dan memahami setiap langkah kecil dalam menjaga tumbuh kembang anak sangat berarti bagi masa depan mereka.