Ramadan hingga Danantara Diprediksi Pacu PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif

Ilustrasi. Foto: Dok MI

Ramadan hingga Danantara Diprediksi Pacu PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif

Eko Nordiansyah • 3 March 2025 15:32

Jakarta: Industri manufaktur di Indonesia diprediksi tetap ekspansif. Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Maret 2025 diperkirakan akan berada dalam fase ekspansi karena adanya peningkatan produksi dan aktivitas pembelian selama bulan Ramadan.

“Biasanya terjadi lonjakan konsumsi masyarakat pada bulan Ramadan dan Lebaran, terutama pada pembelian produk makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, serta alas kaki,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resmi, Senin, 3 Maret 2025.

Data S&P Global menunjukkan PMI manufaktur Indonesia pada Februari 2025 menyentuh level 53,6 atau naik 1,7 poin dari capaian Januari di angka 51,9. PMI manufaktur di atas level 50 mencerminkan kondisi ekspansif dan tertinggi sejak 11 bulan terakhir.

Melesatnya kinerja industri manufaktur ini karena didorong oleh tingginya produktivitas dalam upaya memenuhi kebutuhan pasar domestik yang meningkat. Menurutnya, pelaksanaan kebijakan tata kelola importasi yang benar dilakukan untuk melindungi industri dalam negeri.

“Karena pasar domestik masih menjadi andalan, harus dipastikan gempuran impor bisa dihilangkan, dengan diterbitkan kebijakan safeguard, lartas, dan lain-lain untuk melindungi pasar dalam negeri,” kata dia.
 

Baca juga: 


(Ilustrasi manufaktur. MI/Susanto)

Dampak positif Danantara

Guna memacu pertumbuhan sektor industri manufaktur, Kemenperin pun mendukung pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Sebab, akan mendukung proyek-proyek strategis yang berkelanjutan, termasuk dalam pengembangan industri manufaktur.

“Danantara akan berpengaruh terhadap kemajuan industri manufaktur di Indonesia, dengan fokus pada sejumlah kebijakan vital, di antaranya hilirisasi, transformasi digital, dan industri hijau,” ujar dia.

Selain itu, Danantara memberikan multiplier effect yang luas, termasuk pada peningkatan lapangan kerja baru sehingga berdampak pada kesejahteraan rakyat. Apalagi, pemerintah telah menyiapkan beberapa proyek industrialisasi, yang merupakan salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto.

"Kemenperin mengharapkan investasi Danantara bisa dialokasikan untuk melengkapi pohon industri yang saat ini belum terisi seluruhnya. Gelombang pertama investasi Danantara sebesar USD20 miliar akan dialokasikan ke sejumlah proyek industrialisasi, salah satunya petrokimia," kata dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)