Dubes Turki bertemu dengan Menteri Kebudayaan Fadli Zon. (Kementerian Kebudayaan RI)
Marcheilla Ariesta • 21 January 2025 18:58
Jakarta: Duta Besar Turki untuk Indonesia Profesor Talip Kucukan melakukan pertemuan dengan Menteri Kebudayaan Indonesia Fadli Zon pada Senin, 20 Januari 2025.
Dubes Kucukan mengucapkan selamat kepada Fadli Zon, yang diangkat sebagai Menteri Kebudayaan dalam Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ia juga menyatakan bahwa hubungan antara warga Turki dan Indonesia memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak abad ke-16.
Dalam pertemuan tersebut, Kucukan juga menyampaikan rencana Kedutaan Besar Turki di Indonesia untuk menyelenggarakan beberapa acara yang mempromosikan sejarah, budaya, seni, dan musik Turki. Langkah ini untuk memperkuat hubungan yang telah terjalin dalam rangka peringatan 75 tahun dimulainya hubungan diplomatik antara kedua negara.
Duta Besar Kucukan juga menyatakan bahwa Kedutaan Besar bermaksud untuk menyelenggarakan seminar, lokakarya, dan konferensi tentang Turki di berbagai universitas dan wadah pemikir.
Mengingat Museum Tekstil di Jakarta pernah digunakan sebagai gedung Konsulat Jenderal selama Kekaisaran Ottoman, Duta Besar Kucukan menyatakan bahwa ia akan senang untuk melaksanakan berbagai acara dan proyek bersama dengan Museum Tekstil Jakarta.
Dalam pertemuannya dengan Menteri Fadli Zon, Dubes Kucukan juga menyinggung Turki dan Indonesia yang memiliki warisan budaya peradaban Islam yang kaya. Kucukan menuturkan, Turki memiliki pengalaman signifikan dalam restorasi dan pelestarian artefak Islam.
“Turki telah membuat kemajuan signifikan dalam pemulangan artefak sejarah dan budaya yang dibawa keluar negeri dan bahwa Turki terbuka untuk bekerja sama di bidang-bidang ini, termasuk administrasi museum,” kata Dubes Kucukan, dalam keterangan pers Kedutaan Besar Turki di Jakarta, Selasa, 21 Januari 2025.
Kucukan menambahkan, 1.149 artefak budaya telah dipulangkan ke Turki pada 2024, dan lebih dari 25.000 benda budaya sejak 1980. Ia juga menyampaikan apresiasinya atas upaya Indonesia yang tak kenal lelah untuk memulangkan warisan budaya sendiri.
Dubes Kucukan menyampaikan kepada Fadli Zon bahwa hubungan antara kedua negara di bidang pariwisata semakin erat. Menurutnya, penerapan visa Indonesia bagi warga negara Turki memperlambat perkembangan hubungan bilateral.
Karena itu, Kucukan menyampaikan harapannya, sebagaimana Turki tidak memberlakukan visa bagi warga negara Indonesia. Dubes Kucukan berharap warga negara Turki mendapat perlakuan yang sama berlandaskan kerangka asas timbal balik.
Dubes Kucukan mengatakan bahwa Turkish Airlines berharap diberikan lebih banyak penerbangan untuk meningkatkan interaksi antarmasyarakat. “Turkish Airlines mengoperasikan total 14 penerbangan per minggu ke Indonesia (Jakarta dan Bali), namun Turkish Airlines telah meminta untuk menambah jumlah penerbangan menjadi 28 per minggu,” ucap Dubes Kucukan dalam keterangan tersebut.
Dalam pernyataan tersebut, Dubes Kucukan juga menambahkan bahwa Yunus Emre Institute siap bekerja sama dengan lembaga-lembaga publik Indonesia, khususnya untuk mengajarkan bahasa Turki pada mereka yang bekerja di lembaga-lembaga publik. Institut ini dibuka di Jakarta dua tahun lalu dan sudah beroperasi di 60 negara.