Personel junta militer Myanmar berpatroli di wilayah yang rentan terjadi pemberontakan. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 28 January 2025 14:14
Naypyidaw: Setidaknya 22 orang tewas dan puluhan lainnya terluka akibat pengeboman oleh pasukan junta militer di Myanmar bagian tengah, menurut laporan media lokal pada Selasa, 28 Januari 2025.
Pasukan junta melakukan serangan udara yang menargetkan gedung sekolah dan rumah sakit di daerah yang dikuasai pemberontak di desa Singut di Kotapraja Myingyan, Wilayah Mandalay, lapor media Myanmar Now di hari Senin.
Mengutip dari Anadolu Agency, setidaknya 12 pemberontak tewas dalam serangan udara tersebut, sementara warga sipil, termasuk anak-anak dan petugas kesehatan, juga kehilangan nyawa mereka dalam pengeboman yang terjadi selama akhir pekan.
Seorang anggota tim perlindungan setempat mengatakan bahwa dua bom mendarat di sebuah gedung sekolah yang digunakan pemberontak sebagai pangkalan.
Pekan lalu, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan bahwa rezim junta Myanmar dan pemberontak telah menandatangani kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada 18 Januari.
Gencatan senjata ditandatangani junta dan Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar selama putaran ketujuh perundingan damai mereka di Kunming, ibu kota provinsi Yunnan selatan di Tiongkok.
Menurut laporan Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, setidaknya 6.106 warga sipil telah dibunuh oleh pasukan keamanan, meskipun ini tidak termasuk korban dari pertempuran yang sedang berlangsung, sejak kudeta Februari 2021 yang diluncurkan militer Myanmar, yang dikenal sebagai Tatmadaw.
Baca juga: Menlu ASEAN Desak Militer Myanmar Prioritaskan Pulihkan Perdamaian