M Sholahadhin Azhar • 18 October 2025 23:38
Jakarta: Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan penyebab suatu bangsa tidak bisa mencapai kemakmuran. Terutama, ketika pemimpinnya saling menjelekkan dan menghasut karena ambisi kekuasaan.
"Tidak mungkin satu tim bisa masukin gol, kalau tidak kerja sama. Tidak mungkin, bangsa tidak mungkin makmur kalau pimpinannya gontok-gontokan, kalau pimpinannya karena ambisi ingin berkuasa, menjelek-jelekkan, menghasut menimbulkan ketakutan, menurunkan optimisme," kata Presiden Prabowo dikutip dari Antara, Sabtu, 18 Oktober 2025.
Hal itu diungkap Prabowo, saat memberikan sambutan pada sidang senat terbuka wisuda 521 sarjana UKRI di Trans Convention Centre, Kota Bandung, Jawa Barat. Prabowo menekankan bahwa demokrasi Indonesia adalah demokrasi kekeluargaan.
Kepala Negara pun mengungkapkan kesedihannya jika sesama bangsa Indonesia saling menjelekkan, padahal negara ini menghadapi masalah yang sama, yakni lapangan kerja untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Namun, menurut Prabowo, ekonomi tidak akan tumbuh dengan cepat jika para pemimpinnya saling menjelekkan dan menebar kebencian.
Prabowo pun menyinggung aksi pembakaran gedung lembaga demokrasi oleh oknum yang mengaku aktivis demokrasi.
"Katanya aktivis demokrasi, tapi membakar lembaga-lembaga demokrasi, membakar gedung DPR yang dibayar dengan uang rakyat, yang dibayar dengan uang rakyat, merusak terminal bus. Yang pakai bus itu orang yang enggak punya mobil," kata Prabowo.
Di sisi lain, Prabowo meyakini rakyat Indonesia tidak terpengaruh. Bersama koalisi partai dan organisasi yang mendukungnya, Prabowo mengaku tidak ragu-ragu melaksanakan tugasnya untuk bangsa Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto/Antara
Presiden Prabowo Subianto menghadiri Sidang Senat Terbuka dalam rangka Pengukuhan Mahasiswa Baru Sarjana dan Magister Tahun Ajaran 2025/2026, serta Wisuda Sarjana sekaligus Dies Natalis Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) Tahun 2025.
Dalam acara itu, Rektor UKRI Sufmi Dasco Ahmad membacakan surat keputusan penetapan mahasiswa baru dan wisuda sarjana tahun akademik 2025.
Selanjutnya, prosesi penyematan secara simbolis dilakukan oleh Presiden Prabowo kepada perwakilan mahasiswa baru dan wisudawan terbaik tahun 2025.
Sidang senat terbuka diakhiri dengan prosesi wisuda bagi 521 sarjana baru UKRI dengan penyampaian ijazah dan ucapan selamat kepada para wisudawan/wisudawati sebelum akhirnya sidang senat terbuka ditutup secara resmi oleh ketua senat.